1. Gantharwa – September 7, 2007
Topik 3
Apakah kematian itu adalah KEHENDAK yang KUASA?
2. Sujiatmoko – September 11, 2007
Salamu’alaikum Kadhang Sedoyo,
Kematian adalah Kehendak Allah Yang Maha Agung dan telah ditentukan Allah…
Hanya saja manusia bisa memilih jalan ‘Kematian’ tersebut …
Wassalamu’alaikum
Salam Sejati
Sujiatmoko
3. asukowe – September 21, 2007
Bisa memilih? seperti bunuh diri?
4. Sujiatmoko – September 21, 2007
Salah satunya …
5. asukowe – September 21, 2007
Kalau seperti kematian Siti jenar itu, pada tingkatan yang seperti apa manusia bisa?
6. Sujiatmoko – September 21, 2007
Pada tingkatan dimana Kuasa Allah telah meliputi Roh dan Jasadnya… dimana kuasa Allah telah diberikan kepada nya secara ‘Penuh’. Pandangannya adalah ‘Pandangan’ Allah … pendengarannya adalah ‘Pendengaran’ Allah… dan Kehendaknya adalah ‘Kehendak’ Allah karena Ruh dalam jasadnya sudah menyatu dengan Ruh Allah.
Inilah konsep ‘Manunggal Kawulo lan Gusti’. Bersatunya CIPTO, ROSO, KARYO dan KARSO bersama-sama dengan Gusti Allah Yang Maha Agung …
Inilah, tingkatan Ma’rifatullah …
7. asukowe – September 21, 2007
Bagaimana cara merayu Allah supaya menyerahkan kuasa-Nya?
8. adjie digdaja – September 22, 2007
judul yg menarik…
Kematian itu bukan kehendak Gusti…
kematian jasad adalah bagian skenario yg harus di jalani..
Allah MENGETAHUI kematian tapi TIDAK MENGHENDAKI….
jasad pasti mati karena memiliki keterbatasan…sedangkan ruh adalah kekal toh…
pernah dengar ada yg jasad serta ruh nya ke surga?sami aji adalah salah satunya…
jadi mau pilih yg mana?
9. Sujiatmoko – September 24, 2007
Salamu’alaikum Kadang Sedoyo,
Pertanyaan yang menarik :
‘Bagaimana cara merayu Allah supaya menyerahkan Kuasa-NYA ?’
Semisal, Kalau untuk merayu manusia saja kita harus ‘merendahkan diri’… ‘memuji’ yang dirayu … ‘berjanji untuk setia’ kepada yang dirayu … dan lain sebagainya dimana dengan harapan manusia/mahluk yang dirayu tersebut mau ‘jatuh hati’ kepada kita, maka kita harus lebih dasyat melakukan rayuan tersebut dibandingkan jika kita merayu manusia/mahluk lainnya.
Dengan menjalankan syariat pada keyakinan masing-masing dengan baik, benar, tekun dan setia maka segala pembatas/hijab yang menjadi ‘penghalang’ atas kebersatuan/kemanunggalan Ruh Allah yang ada dalam jasad manusia dengan Ruh Allah Yang berada di Arasy’ akan terjadi. Disinilah Kuasa ROH akan berlaku terhadap jasad dan kehidupan alam nyata ini. Inilah hasil dari rayuan yang kita lakukan kepada Allah untuk menyerahkan kuasa-NYA dengan penuh.
Jangan kan pada ‘ucapan yang menjadi kenyataan’ … ‘suara hati’ saja akan menjadi kenyataan … segala hijab akan dibuka dan semua rahasia akan terbuka, semuanya …
Kebenaran akan kita dapatkan melalui Qolbu (hati nurani) dan akal pikiran tidak akan mampu lagi ‘ikut campur’ atas apa yang ‘akan, sedang, dan telah’ terjadi ….
Semoga membantu …
Salam Sejati
Sujiatmoko
10. antx – September 28, 2007
Salam damai …
Menurut saya, kehendak Tuhan selalu baik adanya …
dan apabila kita merasakan “kehendak Tuhan” sebagai hal yg buruk, maka ada sesuatu yang “keliru” dan kita berada pada posisi yang tidak sinergi dengan kehendak Tuhan – Hyang Alam Semesta … dengan kata lain, re-fresh diri kita untuk kembali “bersatu” dengan kehendak Tuhan.
Dengan demikian,
Kematian yang merupakan kehendak Tuhan, akan selalu mengasilkan kebahagiaan yang paripurna …
Bagi yang meninggal, itu adalah proses pencapaian kebahagian yang paripurna bersama dengan Tuhan.
Apakah ada kematian yang bukan kehendak Tuhan ?
ada …
Namun tidak akan pernah terjadi pada orang-orang yang berada pada posisi sinergi dengan kehendak Tuhan – Hyang Alam Semesta.
11. bella – September 29, 2007
hi apa khabar? saya cuman mau nanya bisakah anda mendapatkan foto2 kanjeng ratu ama patihnya nyi roro kidul pls?
12. asukowe – September 29, 2007
Matur Thank U kang Sujiatmoko atas pencerahannya
13. GueSS – Oktober 9, 2007
aku hanyalah sebutir debu yang pernah mengotori singgasana-Nya
14. GueSS – Oktober 9, 2007
kematian berarti tidak merasakan apa-apa atau sesuatu yang telah berlalu dan hanya meningglkan cerita, kalau yang dimaksud hilangnya nyawa karena berbagai sebab karena sengaja atau tidak atau sudah sampai masa akhirnya (titi wanci), itu karena sebab-sebab alamiah.
15. Sujiatmoko – Oktober 9, 2007
Sami-sami Kang ASKW …
16. Pandji hasmorobangun – Oktober 13, 2007
kematian adalah kelahiran dan kehidupan yg sesungguhnya
17. Rm Pandji Hasmorobangun – Oktober 17, 2007
sesungguhnya kehidupan kita ini merupakan penjara yang semua penderitaan dan siksa ada saat kita hidup ,seperti kelaparan ,sakit, miskin , cacat , ketertindasan , fitnah , pemerkosaan pembunuhan , dan lain sebagainya .kita terpenjara dalam raga yg hanya mempunyai satu dimensi ,kehidupan yg sekarang kita jalani ini adalah neraka kematiian yg sesungguhnya ..kehidupan yg sesungguhnya kan datang ketika roh kita keluar dari tubuh di mana kita terbebas dari rasa lapar, sakit , kaya atau miskin dan tidak terbatas pada dimensi ruang dan waktu di mana semua yg kita inginkan dapat kita dapatkan itulah inti dari sebuah kehidupan yaitu kelanggengan yg abadi ..terima kasih
18. koyank – Oktober 30, 2007
Komponen manusia :
– Jasmani / jasad = adanya Wujud,
– Jiwa / Nafs / Pribadi / Ego = adanya Kemauan,
– Ruh = adanya Hidup
dari ketiga komponen hanya JIWA yg mengalami kematian..saat manusia sudah mencapai tataran menyatu / manunggal dg gustinya maka sudah tidak kemauan/kehendak pribadinya / egonya…yg ada kehendak Tuhan-Nya.
Sepotong pandangan yg bisa salah, karena kebenaran datangnya dari Tuhan & manusia tidak luput dari khilaf dan salah.
Nuwun,
19. y.Hendrayana – Oktober 31, 2007
pintar lan pandai orang sekarang ya
20. Karebet – Nopember 4, 2007
hmmm kok banyak yang sok tau tentang kehendak “allah” hebat hebat … wis ndak punya dosa kali. Bahas mati ? ada2 aja, kl menurutku ya berbuat baik aja, gak usah menyakiti makluk lainnya, masalah mati besok atau bulan depan ya terserah. Urusan siapa mati ? ya nggak usah diurusin, urusin awake dhewe wae kali.
nuwun
21. antx2003 – Nopember 5, 2007
Salam Damai BL …
He..he.. Iya sih, emang 100% kehendak Tuhan … Apakah itu sok tau ? ya … mungkin juga sih … hehhee, apakah itu hebat ? ga juga … wong itu bagaimana kita menghayati hidup yang sudah dikasih Tuhan pada kita kok …
Kematian pasti akan datang … sekarang masalahnya … pertanggungjawaban atas nikmat hidup yg diberikan Tuhan itu bagaimana ?
Hehehe .. betul, kita harus berbuat baik (yg bagaimana itu ? bagaimana dengan baik-bijak dll ? cukupkah baik itu ?)
Ga usah menyakiti makluk lain … itu juga betul, tapi hanya itukah ?
hehhe … dan apakah hanya ini yg harus kita pertanggungjawabkan kelak? kalo memang hanya itu .. ya berarti sudah selesai, ga usah dibahas lagi … hehhee …
pareng .. antx
22. siliwangi – Nopember 8, 2007
saya akan bercerita selanjutnya terserah anda dalam menentukan apakah kematian itu kehendak Allah atau Bukan
Dulu sebulan sebelum kakek dan nenekku meninggal dunia, kakekku sudah mempersiapkan kekeb ( tutup buat orang meninggal) ketika ibuku bertanya tentang hal itu kakekku hanya berkata ini untuk persiapan jikalau besok kakek dan nenek meninggal.setelah kakek selesai membuat kekeb dari kayu jati kemudian kakek dan nenek memanggil ibuku dan terjadilah dialog seperti ini
Kakek ” Neng ( kakek biasa memanggil ibuku dengan sebutan eneng) kalau Apa dan Eni meninggal kira2x sieneng mau siapa duluan yang meninggal”
ibuku hanya menjawab kalau boleh milih mendingan Apa dulu saja yang meninggal soalnya eneng belum punya anak nanti kalau punya anak kalau siEni nggak ada siapa yang ngurusin eneng.
kemudian Nenekku berkata ” ya udah kalau gitu Eni menginggalnya nanti saja kalau siEneng sudah melahirkan karena Eni juga pengen ngeliat cucu Eni.
Setelah terjadi dialog seperti diatas besoknya kakekku meninggal Dunia dan Nenekku meninggal sehari setelah kelahiran Kakakku.
saya dapat cerita ini dari ibuku sendiri.
saya punya Eyang ketika beliau sakit parah semua mengkhawatirkannya beliau hanya bilang tenang saja tidak perlu khawatir karena perjalanan eyang masih jauh.
dan Alhamdulillah sampai saat ini Eyangku masih sehat walafiat.
jadi sebenarnya/hakekatnya semua manusia sudah ditentukan akan hari kematiannya.
Gusti Allah hanya menentukan saatnya saja masalah tempat tidak ditentukan.
Contohnya begini.
Ketika seseorang meninggal ditempat pelacuran apakah itu takdir/kehendak Allah bahwa dia harus mati ditempat pelacuran??kalau seandainya orang tersebut tahu kalau hari itu dia akan Mati apakah dia masih berani untuk main ketempat pelacuran??
Makanya pergunakanlah sisa waktu kita selama hidup untuk mencari ilmu agar kita bisa tahu akan hari kematian kita sendiri sehingga kita bisa mempersiapkannya sebaik mungkin.
Untuk Semuanya semoga Apa yang saudara2xku cari bisa kalian
dapatkan sebelum ajal menjemput.
Salam Hormat saya untuk semuanya.
Silih Asah Silih Asih Silih Asuh Silih Wangi
23. ynop do – Nopember 8, 2007
kematian dapat di kategorikan sebagai sesuatu yang tidak bergerak, diantaranya kematian hati, kematian akal pikiran, kematian jiwa raga
kematian hati merupakan jasad yang hidup, daging yang tumbuh, dan jantung serta paru juga otak yang berfungsi dengan baik.
sehingga menjadikan mahluk yang sangat tidak toleran, sombong bahkan sadis ataupun bengis.
kematian akal pikiran adalah ketika tidak berfungsinya nalar dan rasio, hanya sebatas khayalan imajinasi, sehingga menjadikan ambisius, obsesi yang tak mungkin dilakukan atau bahkan nonsense. menjadi pemalas, mungkin gila.
kematian jiwa raga, suatu moment kompleks dengan waktu tempat serta tanpa tanda peringatan apapun sekalipun, saat terjadinya perpisahan antara jiwa (ruh) dengan raga (jasad) yang tidak ada satu orang pun dapat merencanakan memahami dan menghindarinya sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan,
bahwa,
lahir, rejeki, jodoh, mati merupakan suratan takdir yang tidak dapat di ingkari oleh seluruh pendahulu juga penghuni bumi ini.
24. citra – Nopember 8, 2007
menurut saya kematian itu sebenarnya tidak ada karena sesungguhnya jiwa itu terus hidup.
yang ada hanyalah perpindahan raga.
jadi, kalo kematian diartikan sbg terpisahnya iwa dengan raganya, itu memang sudah kehendak yang KUASA. Dia tau kapan jiwa harus berpindah untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi..maka yang terjadi, terjadilah..
nuwun..
25. panji hasmorobangun – Nopember 8, 2007
sebenarnya menurut saya kematian adalah kehendak takdir atau klo di bahasakan secara awam mungkin telah habisnya kontrak di dunia dan takdirpun misteri tidak ada seorangpun yg tau kehendak siapakah kematian itu .tapi menurut saya itu adalah kehendak dari yg menciptakan kita .untuk siapa yg menciptakan itu juga misteri bagi saya pribadi .karena selama ini saya bvelum pernah berjumpa dengan sang pencipta .di dunia ini semua hanya cerita dan tidak seorangpun yg bisa membuktikan secara real tentang sang maha pencipta .itulah alasan saya kenapa saya ngangsu kangruh atau belajar di gantharwa agar saya dapat memperoleh jawaban tentang siapa yang menciptakan saya dan kenapa saya ada di dunia atau di lahirkan terima kasih
26. sanjaya – Nopember 9, 2007
tuk Siliwangi
penjelasan mas, enak tuk dicerna. tulis2, soal hari kematin nih mas…kalo ada pengunduran hari kematian karena amalan seseorang bagaimana?..soalnya kalo menurutku sih, hari kematian tuh gak ditentukan..tapi semuanya atas kehendak Sang Pencipta…
Nah kalo Nenek dan Kekek mas..menurutku, mereka bisa menangkap kehendak Sang Pencipta tentang kematian mereka sendiri.
meskipun begitu, ilmu apa sih mas yang bisa bikin kita tahu hari kematian sendiri?…..soalnya ada saudaraku nih yang pernah mati suri…dan dia juga bisa liat sebab kematiannya dan kematian itu sendiri kelak.
makasih….
27. Adi – Nopember 9, 2007
Buat mas siliwangi. Cerita kakek neneknya yg dapat memilih hari kematian nya cukup amazing. Mungkin permohonan doa neneknya mas siliwangi yg dapat memperpanjang umur beliau. Ada fenomena lain yg bisa di sharing? Matur nuwun.
28. Syeh siti Jenar – Nopember 9, 2007
Siapa yang selalu berusaha membersihkan fikiran, ucapan dan perbuatan akan menemukan itu, bahkan lebih, puncak tertinggi pencarian adalah bertemu dengan dzat Wajibul Wujud, dijamin selamat ndonyo akherat.
29. siliwangi – Nopember 9, 2007
Mas Sanjaya kalau kita masih berbicara hanya menurutku,menurut si A,menurut si B maka kita tidak akan bisa mendapatkan jawaban pastinya karena hanya menurut akal pikiran dan bukan menurut ilmu yang kita miliki.
Disinilah gunanya kita menuntut ilmu agar ketika kita berbicara maka apa yang kita bicarakan bukan lagi menurut/berdasarkan akal pikiran tetapi berdasarkan ilmu.
contohnya begini.
Semua orang tahu bahwa air itu sangat dibutuhkan oleh tubuh akan tetapi ketika kita ditanya apa penyebab air sangat dibutuhkan oleh tubuh maka jawabannya akan sangat beragam sesuai dengan pengetahuannya masing2x.
kalau pertanyaan tersebut dijawab dengan akal pikiran ( orang awam ) maka jawabannya adalah ya..sebagai penawar rasa haus.
akan tetapi jikalau yang menjawabnya orang yang berilmu maka dapat dipastikan orang tersebut bisa menguraikan kenapa air itu sangat dibutuhkan oleh tubuh beserta penjelasannya.
disinilah pentingnya kita belajar sehingga ketika seseorang bertanya kepada kita maka kita bisa menjawabnya dengan pasti berdasarkan ilmu yang kita miliki.
begitu pula tentang kematian bagaimana bisa kita tahu akan alam kematian jikalau kita sendiri tidak tahu akan hakekat dari kematian itu sendiri.
hakekatnya kematian itu sudah ditentukan tinggal kita sendiri yang memilih mau mati dengan waktu yang sudah ditentukan ataukah dengan kemauan kita sendiri.
kalau mau cepet ya…bunuh diri aja ha..ha..ha…..
Untuk mas sanjaya teruskan belajarnya jangan pernah bosan untuk bertanya karena kalau bosan bertanya ya…mendingan bengong aja ha..ha..ha…
30. ynop do – Nopember 9, 2007
air dengan udara lebih penting mana sih….??
31. Franz – Nopember 9, 2007
Salam Kasih,
Kalau menurut saya tetap pada intinya Kematian adalah KEHENDAK yang KUASA. Tapi harus diingat setelah Kematian kita akan LAHIR BARU dikehidupan LAIN DIMENSI.
Sepengetahuan saya, Sesungguhnya Tiap orang yang PEKA akan mengetahui beberapa jam atau satu hari sebelum Hari Kematiannya.
Apabila Orang tersebut lebih DEKAT LAGI (Mungkin lebih mengerti akan MANUNGGALING KAWULA LAN GUSTI) akan semakin mengetahui lebih lama lagi akan Hari Kematiannya.
Mengenai Pengunduran Hari Kematian (Umurnya diperpanjang), saya rasa BAGAIMANA Kedekatan Orang Tersebut dengan Yang Kuasa dan harus dilihat dulu, apakah dalam tubuhnya masih sehat semua. Dan itupun TIDAK DAPAT TERUS MENERUS (nanti jadi Highlander dong).
Kalau menurut cerita: seperti Bp. Pembangunan kita sudah mendapatkan perpanjangan Umur.
Pernah saya mendapatkan informasi :Ada Renungan dari Prabu Siliwangi (mudah-mudahan benar penulisannya):
– Dari Mana kita berasal
– Untuk Apa kita Hidup
– Kemana Kita akan Pulang
Jangan lupa ada satu lagi Ilmu Dunia Akhirat.
TAKDIR TIDAK SAMA DENGAN NASIB.
Orang dapat merubah nasib, Tapi Takdir Orang tidak dapt merubahnya (yang hanya dapat merubah adalah YANG MAHA KUASA)
Salam Sejati
Franz
32. ALONER – Nopember 9, 2007
berawal..
dari dimensi tanpa dimensi.. dari wujud tanpa wujud
KUN FAYAKUN
gema kalamullah.. menggetarkan dimensi sunyi
menimbulkan arus perputaran.. kabut tersamar
cahaya mengkristal bertebaran mengelilingi pusat kalam
LAA ILAAHA ILLALLAH
menghujam bertubi-tubi.. dalam dada tiap makhluk
menimbulkan tangis.. bumi dengan langit
memasuki rongga-rongga.. antara dua dunia
menitiskan isbat.. kehadiran kehidupan
berjalan meniti.. garis edaran
menyatukan dua alam.. diikat kasih asmara suci
menumbuhkan benih.. biji pengisi kekosongan
menggelar kisah-kisah kehidupan
cerita tangis dan tawa.. sedih dan gembira
dalam panggung dunia.. kesementaraan
berjalan dalam kepayahan.. dengan selalu memohon
kekuatan.. Yang Maha Pencipta Agung
agar memahami sabab-musabab.. Sunatullah
agar dapat kembali..
kehadirat pemegang tertinggi..
Sang Maha Pentahta Titah-Titah Hidup
dalam hakikat kehidupan yang selalu berputar
dengan harapan..
untuk dapat mencapai..
Kedamaian dan Ketentraman..
Seutuh-utuhnya
A – A “Insya Allah”
I AM
33. sanjaya – Nopember 10, 2007
tuk Siliwangi..
sengaja aku memakai menurutku..supaya mas bisa memberi saran, pendapat, kritikan..biar aku lebih berwawasan dan gak saklek. gak jarang kok sebuah ilmu pengetahuan terlahir atas dasar “menurutku”…he…he…he…
sip deh mas pendapatmu…..kutunggu balasannya yah….
tuk ynop do..
penting semua….dong…
34. Adi – Nopember 10, 2007
Buat mas panji asmorobangun, 8 nopember. Jika tidak salah, sebenarnya seorang manusia sebelum 3 tahun sampai H-1 akan mendapatkan tanda tanda saat kematiannya tiba. Salah satu contohnya adalah sering mengalami mimpi bertemu orangtua dan atau leluhur yg sudah wafat. Namun sensitivitas seseorang membaca tanda2 kematiannya juga bervariasi. Karena kesibukan dan keterlenaan dalam menjalani hidup, seseorang tidak sensitif membaca tanda2 itu. Pada orang yg tingkat kepasrahannya dan kedekatannya dgn Yang Maha Pencipta akan membuat dia dapat memperkirakan kapan dia akan meninggal. Matur nuwun. Adi.
35. sanjaya – Nopember 10, 2007
tuk Adi
tergantung amalannya mas….kalo amalannya baik, tanda kematiannya bisa didapatkan sepuluh tahun sebelumnya….atau lebih.
hati yang kotor tuh salah satu yang membuat gak sensitif dalam membaca tanda – tanda kematian.
contoh nyatanya:
dulu sebelum mati, beberapa jam sebelumnya’ aku ingat betul pagi itu jam 06.40 kakakku bercerita…kalo tadi malam ia bermimpi bertemu dengan seseorang yang mengaku Malaikat Pencabut nyawanya. Dia (kakakku) bilang, bahwa malaikat tuh berkata..”Hari ini, aku akan membawamu bersamaku”..Kakakku menjawab, “Aku bersedia”. kemudian kakakku berangkat ke sekolah naik motor pukul 06.55. mungkin karena tergesa – gesa (takut telat), ia mengebut. terus….jam 07.15, ada polisi datang ke rumah kami. Dia mengatakan bahwa kakakku meninggal seketika karena kecelakaan. ibuku sempat pingsan.
sesampainya di rumah sakit, ibuku menangis saat mau dimandikan dan dikafani, suster kaget karena badan yang semula hancur menjadi utuh lagi, kemudian dokter dan kami datang tuk melihat jasad kakakku. waktu itu sudah ada dua jam, gak tahunya saat dokter menyentuh jasad kakakku, ia hidup lagi. aku, dokter dan ibuku langsung pingsan. susternya yang teriak – teriak.
selama 1 bulan, kakakku amnesia. dia hanya diam, tak berkata 1 pun. setelah 1 bulan lebih dua hari, kakakku kembali seperti biasa. tapi ada yang aneh, sifat, watak dan prilaku 180 derajat berbeda dan juga ingatannya sebelum mati hilang semua. selain itu,: 1. kakakku juga bisa melihat makhluk halus dan komunikasi dengan mereka
2. setiap kali melihat manusia, kepalanya (manusia tersebut) yang dilihat kakakku pasti berwujud kepala binatang.
3. bisa melihat api kehidupan manusia di atas kepalanya bahkan bisa melihat karmapala seseorang, cara matinya, masa lalunya, masa depan dan kapan dia mati.
4. bisa mencium bau tubuh seseorang karena amalnya
5. merasakan alam dan isinya, dll.
yang aku ceritakan tuh tanda – tanda kematian dan kehidupan lagi kakakku. menurut kalian bagaimana?
dan menurut mas Adi pribadi?….
36. wisnu wardhani – Nopember 10, 2007
mas siti jenar…
nama itu cukup bagus, dan dekat dengan AKU. semoga mas yang ber-ID syekh siti jenar cukup mengenal AKU.
37. Adi – Nopember 10, 2007
Buat mas sanjaya, 10 nopember. Pada prinsipnya, saya setuju dgn pendapat mas sanjaya bahwa amalan seseorang juga membuat orang tersebut dapat membaca kapan saat kematian tiba. Pendapat pribadi tentang peristiwa kecelakaan itu sudah pernah saya diskusikan dgn si pelaku peristiwa via email pribadi beberapa minggu yg lalu. Bisa ditanyakan ke beliau (kakak mas Sanjaya). Matur nuwun. Adi.
38. sanjaya – Nopember 10, 2007
tuk Adi….
gak berani…aku pengennya pendapat mas langsung
39. Adi – Nopember 10, 2007
Buat mas sanjaya. Via email pribadi saja ya, mas? Oya sepertinya mas siliwangi lebih ahli dalam menjelaskan peristiwa seperti itu. Bukan nya mas siliwangi pernah cerita kalo neneknya dapat mengetahui saat kematian nya. Matur nuwun. Adi.
40. siliwangi – Nopember 10, 2007
Tuk Sanjaya,
Memang betul awalnya ilmu itu berasal dari ketidaktahuan akan sesuatu sehingga timbul kata…apa benar?…benarkah?….apa mungkin?…mungkinkah? dari pertanyaan2x tersebut kemudian kembali lagi kepada diri kita apakah pertanyaan2x tersebut kemudian kita sikapi dengan mencari jawabannya/Pembuktian ataukah tidak.
Contohnya begini.
ketika kita mendengar bahwa alam jin itu begini dan begitu trus kehidupannya pun begini dan begitu maka yang timbul dipikiran kita adalah, apa benar kehidupan Jin itu seperti yang kita dengar?
Untuk mengetahui kebenaran/membuktikan berita tersebut tentunya kita akan belajar ilmu untuk menembus alam jin tersebut untuk memastikan apakah berita yang kita dengar itu benar ataukah tidak ( berita tentang kehidupan alam Jin ) setelah kita tau maka tentunya kita akan mempunyai jawaban tersendiri akan berita tersebut apakah membenarkan ataukah tidak berdasarkan Ilmu dan pengalaman melihat Alam tersebut.
Jadi kedepannya ketika kita mendapatkan pertanyaan dari orang lain, kita bisa menjawabnya berdasarkan ilmu dan pengalaman kita sendiri bukan katanya lagi.
dan ketika kita mendengar berita dari orang lain kita pun tidak langsung percaya sebelum membuktikannya sendiri.
itulah sejatinya ilmu yaitu memberikan jawaban yang pasti dari setiap persoalan.
41. sanjaya – Nopember 10, 2007
Tuk Siliwangi:
pendapat pasti?…pasti tuk diri sendiri. karena kebanyakan pengalaman – pengalaman sendiri.
eh iya, kalo pendapat mas gimana soal pengalaman saudaraku?…
42. siliwangi – Nopember 10, 2007
Untuk memastikan jawaban suatu masalah itu diperlukan investigasi
kita ambil contoh kejadian yang menimpa saudara Mas Sanjaya
Untuk menjawab pertanyaan tersebut tidaklah mudah karena banyak sekali yang harus diselidiki terlebih dahulu tentang cerita tersebut.
pertama yang harus aku lakukan adalah bertanya pada batin saudara mas Sanjaya sendiri apakah cerita itu benar atau tidak,kemudian aku juga harus bertanya sama pendamping saudara mas sendiri tentang kejadian tersebut apakah sesuai dengan cerita mas ataukah tidak,termasuk jasad yang hancur kemudian utuh kembali. kalau seandainya Benar ilmu apa yang bisa membuatnya seperti itu ( jasad kembali utuh padahal tadinya sudah hancur ) jadi untuk menjawab hal tersebut tidak mudah karena investigasinya bisa memerlukan 2 malem untuk mendapatkan jawaban pastinya kenapa bisa seperti itu.
akan tetapi menurut pendapat saya syukuri saja apa yang telah terjadi sama Saudara Mas Sanjaya tersebut karena dengan kejadian tersebut sekarang saudara Mas sudah bisa menolong orang2x yang memang memerlukan bantuan, terutama keluarganya sendiri termasuk MAs Sanjaya ( bisa diajak sharing ).
“Terus belajar jangan pernah bosan”
43. ynop do – Nopember 10, 2007
tuk sanjaya membahas mengenai masalah air dan udara !!
penting dua-duanya… tapi mengapa ketika manusia sudah menjadi jasad dan tidak membutuhkan udara, ternyata sangat membutuhkan air dalam proses peleburan jasad tersebut.
juga,
mengenai kakak nya yang telah mengalami masa kematian dan mendapatkan kehidupan baru…
dulu sewaktu saya masih sma,
ada salah satu guru saya, juga mengalami hal tersebut bahkan berulang-ulang (menurut teman kerabat sesama guru dan keluargany)…..
beliau tidak mengalami amnesia dan shock / depresi
hanya tidak makan selama 3 – 5 minggu, tetap minum
memang mendapatkan keistimewaan khusus
dalam hal pengobatan,
dan tetap menjalankan kehidupan normalnya
ingatannya tidak berkurang sedikitpun
sehat wal afiat amin
44. ynop do – Nopember 10, 2007
ada hal yang membuat saya bertanya
manusia berkepala binatang ?
apakah hal tersebut yang membuat saudara anda,
menjadi amnesia, karena apa yang dilihat bukan merupakan wajah orang yang dikenalnya selama ini.
bisa meramalkan ; ……..(inzet, sanjaya)
“….bisa melihat api kehidupan manusia di atas kepalanya bahkan bisa melihat karmapala seseorang, cara matinya, masa lalunya, masa depan dan kapan dia mati…..”
maaf apa tidak terlalu berlebihan,
padahal pada komentar sebelumnya anda tulis ; ……(inzet ,sanjaya)
“..soalnya kalo menurutku sih, hari kematian tuh gak ditentukan..tapi semuanya atas kehendak Sang Pencipta…”
mohon pencerahan *-*
45. Syeh siti jenar – Nopember 11, 2007
Buat wisnu wardhani yang cantik semuanya….
Mudah2an kelebihan2 anda yang anda warisi dari mendiang leluhur anda bisa membuat anda semakin bertaqwa kepada Gusti Alloh.
Jangan pernah merasa punya, karena kita hanya dipinjami, suatu saat akan diambil oleh Yang Empunya.
Kalu anda muslim amalkanlah empat hal ini supaya hidup kita tak pernah lupa….
Sholat 5 waktu
Tahajud
Puasa
Tafakur
Ndak usah dikomentari, kalau berselera makanlah, kalau tak berselera tinggalkanlah.
46. sanjaya – Nopember 11, 2007
tuk Siliwangi…
“bertanya pada batin saudara mas Sanjaya sendiri “, “bertanya sama pendamping saudara mas sendiri “….maksudnya apa??
ilmu?? saudaraku g pernah pake ilmu2..yang macem2 cuma sejak kecil, ia suka binatang apa aja dan tumbuhan…..dia selalu mandang sapapun yang menyakiti binatang/ tumbuhan dengan tatapan benci……metik bunga juga termasuk kecuali kalo ngambil buah…tapi klo berlebihan (metik tapi g dimakan alias disia2in) dia memandang mereka juga dengan benci…..(ketara banget)
tuk Ynop do:
Ynop do pertama…..
sapa bilang mas?……klo g ada udara jasad g akan bisa melebur…..
contoh nyata:… buah apel dibelah dua. belahan pertama dikubur langsung dan yang kedua ditaruh pada tempat yang g bisa dimasukin udara lalu kubur juga . setelah 1 minggu buka lagi…..apa yang terjadi??…belahan pertama akan membusuk dan menyatu dengan tanah, sedangkan yang kedua masih bagus dan masih bisa dimakan…..
dari sini kita bisa tahu, udara sangat membantu peleburan dan tanpa udara maka takkan ada peleburan……
(uji coba saudaraku semasa SMA)
contoh lain: mummy di mesir….masih bisa busuk karna masih ada udara masuk walaupun sedikit……..masuk akal g??
Ynop do kedua
bukan seperti itu mas……
katanya 1 detik pertama jika liat manusia, dia melihat kepala hewan tapi ada juga wajah manusia yang buruk rupa ,hancur, dan berwarna hitam/merah pekat lalu detik selanjutnya baru wajahnya yang normal……..
katanya jika berwajah hewan tuh maka sifat orang itu sama ama hewan yang diliatnya itu tapi jika wajahnya ancur dan buruk, item/merah pekat maka orang itu sedang mendapatkan karmanya…..dan dia klak sengsara mendekati ajal……jadi bukan karna itu saudaraku amnesia…
soal melihat api kehidupan artinya melihat umur orang
soal karmapala
contohnya :si D ditusuk si Z dengan membabi buta, itu terjadi karna sebelumnya siD pernah menusuk orang tanpa ampun dan ternyata orang tersebut adalah sahabat karib dari si Z ……. itu adalah karma yang harus ditanggung si D karna ulahnya sendiri
soal cara matinya …..
contoh…si A akan mati dengan cara kecelakaan ditabrak truk..
soal kapan dia mati
contohnya : si C akan tertabrak bis setelah dia bertengkar dengan pacarnya, jadi bukan harinya mas……..
cermati lagi dong….
47. wisnu wardhani – Nopember 11, 2007
tuk syeh siti jenar
syariat banget lu….
apakah dengan: Sholat 5 waktu,Tahajud,Puasa,Tafakur
bisa mengingatkan tiap muslim atau orang yang beragama islam kepada 4JJI??
jika emang seperti itu, hebat sekali….
nah, jika ada orang sholat tetapi pikirannya ama pacar, orang tahajud tapi pikirannya tempat tidur, orang puasa tapi pikirannya kapan bukanya??, orang tafakur tapi pikirannya harta………..
apakah mereka mengingat 4JJI….kapan??
“Ndak usah dikomentari, kalau berselera makanlah, kalau tak berselera tinggalkanlah”
seperti sedang emosi aja..tergantung makanannya mas,..kalo enak gue makan,..kalo kagak ya dibuang….masak tetap di makan..UGD dong….(cuci perut)
48. wisnu wardhani – Nopember 11, 2007
oh ya….tambahan ni.
emang lu pikir 4JJI tu tulisan??
kalo emang seperti itu, seperti zaman jahiliyah aja. padahal, 4JJI kan bukan tulisan….
peace……….
49. siliwangi – Nopember 12, 2007
Mas Sanjaya Begini maksud saya,
Setiap orang pasti memiliki hati nurani ( batin ) dan kalau mas sanjaya tahu bahwa sesungguhnya Batin (hati nurani) itu tidak pernah berbohong.
Contohnya begini,
kalau ada maling disekitar kita dan tertangkap saya pastikan ketika kita tanya pada maling tersebut dia tidak akan mengaku ( kecuali kalau udah digebukin rame2x he..he..he…baru ngaku), kenapa?
karena kalau dia mengaku maka yang ada dipikiran dia adalah digebukin lah , dibakarlah , akan dipenjaralah dll.
Akan tetapi kalau kita tanya pada hati nuraninya sendiri saya pastikan dia akan mengakui bahwa dia itu memang benar2x maling atau bukan ( untuk mencapai tahapan ini tidaklah mudah karena butuh ilmu dan kehati2xan).
Ketika mas bercerita tentang tubuh yang hancur kemudian utuh kembali kalau benar terjadi ( inipun kalau benar2x terjadi soalnya akukan cuma denger aja ) maka haruslah ada penyebabnya karena ada ilmu2x tertentu yang bisa melakukannya contoh ilmu rawa rontek , pancasona dll.
yang harus ditelusuri adalah kenapa bisa sampai begitu apakah saudara mas sendiri memiliki ilmu itu sadar ataupun tidak sadar, ataukah ilmu itu memang diberikan oleh ghaib pendamping saudara mas tanpa dia sendiri menyadarinya ( karena banyak kasus orang yang tidak ngelmu akan tetapi ketika nyawanya terancam ada saja kekuatan2x diluar dirinya yang menolongnya).
Mungkin kalau orang berpikir itu sih keajaiban saja tapi kalau aku pasti berpikir ada apa dibalik semua itu.
inilah yang dimaksud kenalilah dirimu beserta kekuatan2x yang menyertainya.
Masih bingung………nanya lagi aja ha…ha…ha……..
Mudah2xan pertanyaan mas Sanjaya dapat mendatangkan ilmu untuk aku dan jawaban akupun bisa menambah ilmu untuk mas Sanjaya bukan ilmu kasaktian akan tetapi ilmu tentang kehidupan.
50. siti jenar – Nopember 12, 2007
tuk syeh siti jenar
syariat banget lu….
apakah dengan: Sholat 5 waktu,Tahajud,Puasa,Tafakur
bisa mengingatkan tiap muslim atau orang yang beragama islam kepada 4JJI??
jika emang seperti itu, hebat sekali….
nah, jika ada orang sholat tetapi pikirannya ama pacar, orang tahajud tapi pikirannya tempat tidur, orang puasa tapi pikirannya kapan bukanya??, orang tafakur tapi pikirannya harta………..
apakah mereka mengingat 4JJI….kapan??
“Ndak usah dikomentari, kalau berselera makanlah, kalau tak berselera tinggalkanlah”
seperti sedang emosi aja..tergantung makanannya mas,..kalo enak gue makan,..kalo kagak ya dibuang….masak tetap di makan..UGD dong….(cuci perut)
Semua yang anda kemukakan di atas ga ada yang salah, Namun perlu di ingat semua berangkat dari syariat (teori).Kalau pengertian anda tentang syariat spt di atas berarti anda sendiri belum mengerti hakekat yang tersembunyi dibalik syariat(visi misi hidup harus tau), ketika anda merasa pinter, tahu dan tak mau memahami pikiran orang lain, merasa melebihi orang lain secara tak sadar anda telah terjebak pada kesombongan. Saya lihat dan saya ikuti di web ini pendapat2 anda sengaja bertujuan mengetes dan menjajagi kawruh orang lain.
Emang lu pikir 4JJI tu tulisan??
emang mbak sendiri di jagat ini yang tahu hakekat tuhan? jangan sombong mbak!Memangnya kamu sudah bertemu Hyang Manon, saya yakin anda ga akan pernah ketemu dengan Sang pemilik Cahaya sejati kalau pola pikir sampeyan seperti di atas, di jamin deh.
TERIMALAH dengan ikhlas DAN PERGUNKANLAH dengan ikhlas KEMAMPUAN YANG ANDA MILIKI ! jangan membuat dirimu terlena oooo salik.
51. sanjaya – Nopember 12, 2007
tuk Siliwangi…
ilmu tentang kehidupan itu mas yang aku cari…
tulis – tulis mengenai hati nurani…aku masih agak susah membedakan mana yang batin dan mana yang hati….belum lagi kalo dah sampe tingkatan hati tuk sampai ke hati nurani…nah yang dimaksud mas tentang batin saudaraku itu yang mana?…(itu kalo istilahku)
he…he..he..banyak sharing, membuat pandanganku jadi lebih cerah..
tuk syeh siti jenar…
tersinggung mas yah sama Wisunu Wardhani?…bahasa tulis belum tentu mencerminkan bahasa nyata mas….di tulisan terkesan sombong, di aslinya lom tentu…di tulisan terlihat lunak, tapi kalo diresapi ketus dan sombong…tapi ada juga yang sama.
banyak sharing…pandangan jauh lebih cerah dengan catatan kita lapang dada dan gak ngerasa bener sendiri…dan gak mudah emosi….
52. marijan – Nopember 12, 2007
ga apa2 mas..
untuk matang tuh air harus bergemuruh dulu jika di panaskan…
lanjut…
53. sanjaya – Nopember 12, 2007
tuk Marijan….
cara memanaskannya dengan apa dulu?…dengan kompor yang bergemuruh tapi sekarang kan ada teknologi maju…mematangkan air gak harus bergemuruh, tapi cuma numpang lewat.
oke deh…..he..he…he..he….
peace
54. sanjaya – Nopember 12, 2007
tuk Marijan….
cara memanaskannya dengan apa dulu?…dengan kompor biasa atau kompor gas yah bergemuruh tapi sekarang kan ada teknologi maju…mematangkan air gak harus bergemuruh, tapi cuma numpang lewat.
oke deh…..he..he…he..he….
peace
55. syekh siti jenar – Nopember 12, 2007
Tersinggung adalah salah satu dinding pembatas makin mudah tersinggung makin tebal dinding pemisah.Mari coba amati diri kita masing-masing dengan jujur, jujur dan jujur, amati, cermati dan rasakan! masih adakah benih-benih itu dihati kita, Jawabnya berada pada batin anda masing-masing.Mulat sariro hangroso wani, pinongko sarono ngupadi sejatining diri kudu wani bali menyang alam asuwung.ojo rumongso biso nanging bisoo rumongso, kabeh bakal bali menyang alam awang awung.
56. siliwangi – Nopember 12, 2007
Hati Nurani, karena hati nurani itu menyaksikan setiap kejadian yang kita perbuat dan apa yang terjadi pada kita baik dan buruk.
karena janji hati nurani kepada Gusti Allah adalah Tidak mau bohong dan tidak akan berbohong.
maka jika sudah pada tingkatan ini kita tidak akan bisa dikelabui oleh tipu daya manusia akan tetapi pada tingkatan ini juga kita harus sudah punya kebijaksanaan yang tinggi karena menyangkut pribadi seseorang ( karena kita jadi tahu isi hati seseorang ).
inilah gunanya diskusi masing2x mengeluarkan pendapat dan dari pendapat itulah akan timbul ilmu ( pemahaman baru ).
57. syekh siti jenar – Nopember 12, 2007
Akuuur mas Siliwangi,saya doakan semoga saudara sehebat dan seharum Prabu Silihwangi/Siliwangi.Salam saya dari kemlaten.
58. siliwangi – Nopember 12, 2007
he..he..he…..sesungguhnya kehebatan atau apapun itu hanyalah milik Gusti Allah.
Kalau saja seandainya alam Rahman dan Rahimnya Gusti Allah diperlihatkan kepada umat manusia saya yakin semua manusia tidak akan tertarik lagi dengan yang namanya ilmu kesaktian ataupun apalah yang sejenisnya karena sehebat apapun ilmunya ketika dihadapkan dengan alam itu ( alam Rohman dan Rohim ) semuanya tunduk.
Untuk syekh siti Jenar kalau anda senang dengan nama itu dan ajarannya pelajarilah ajarannya ( ajaran syech siti Jenar ) tersebut dengan hati yang bersih karena ajarannya beliau hanya bisa dipahami dengan hati yang bersih.
Salam
59. y.Hendrayana – Nopember 12, 2007
assalamu’alaikum mas sedoyo
rame tulisannya bagus komentarnya dan luas cara pandang nya itulah diri insan
setuju tidak jika saya mengatakan hikmah orang yang berdzikir adalah kenyamanan dalam KETERSINGGUNGAN ..
hee…..
terimakasih mas
mas david kemana aja.?
60. Adi (Red) – Nopember 12, 2007
Analoginya : jika sebutir gabah ditumbuk pasti hancur, tetapi kalau ratusan butir gabah ditumbuk, bukan karena alu/penumbuk-nya atau lesung/wadah-nya, melainkan karena sesama butir gabah bergesek satu dengan yang lain, lalu sama-sama terkelupas, sama-sama menjadi beras/putih. Jadi saling gosok (gosok- ginosok) antara sesama peserta diskusi, akan mempercepat proses pemahaman kita. Memang, digosok itu tidak enak, terkadang agak sakit (sakit hati / tersinggung), tetapi kalau kita takut tergosok, kita tidak akan pernah jadi putih (bersih). Inggih mboten? Matur nuwun. Adi.
(Sedikit menambahkan dari saudara seperjalanan dalam bahasa Jawa:
Romo Herucokro Semono :
“ Nek beras sak las dhideplok, mesti ajur. Nanging nek beras sak lumpang, jenenge dhisosoh. Ora amargo soko alune utowo lumpange, nanging amargo gosok ginosok antarane las siji karo sijine, dhadhi podo mlecete, dhadhi podo putihe.” Red)
61. syekh siti jenar – Nopember 12, 2007
he he nongol lagi nich urang bandung…….
kumaha damang kang yayat?saya sekedar ikut nyumbang pendapat kok biar makin berwarna gitu lho, Buat SSJ ga ada kata tersinggung lho cuma mungkin itu kelemahan saya yang gak bisa berbahasa halus kaya sutra, he he saya undur diri dulu deh, takut dikatakan tersinggung atau menyinggung orang, takut punya musuh…
kalau punya pesan buat saya, silahkan kang yayat kirim ke email saya..
Nuhun
62. Nata Warga – Nopember 12, 2007
Hadir Mas Yayat…
63. ynop do – Nopember 13, 2007
masanjaya,
saya tidak menyatakan bahwa udara tidak di butuhkan !!
“…. tapi mengapa ketika manusia sudah menjadi jasad dan tidak membutuhkan udara, ternyata sangat membutuhkan air dalam proses peleburan jasad tersebut….”
(inzet : ynop do)
maksudnya, ketika manusia tidak membutuhkan udara untuk bernapas tapi tetap membutuhkan kadar kelembaban air dalam proses peleburan jasad didalam kubur., tanah pekuburan khususnya di indonesia yang mayoritas tanah merah memiliki kadar kelembaban air dan kadar oksigen yang cukup untuk proses peleburan jasad.
pendapat kedua,
mengenai mummy !
saya setuju dengan anda masanjaya,
namun perlu diingat,
mummy membusuk tapi tidak melebur.
saya pernah melihat national geographic saluran ilmiah dari luar,
dan masih ingat dalam ulasan mengenai beberapa macam mummy,
pertama mummy mesir yang notabene beriklim panas dan kering, tanpa ada kadar air, jasad membusuk dan tidak melebur.
kedua mummy rawa yang notabene daerahnya berair dan berlumpur, meskipun banyak kadar air tetapi rendah kadar oksigen,
jasad membusuk dan tidak melebur, berubah kehitaman.
ketiga mummy es yang diketemukan di daerah kutub beriklim dingin dan banyak gunung es, banyak kadar air dan rendah kadar oksigen,
jasad tidak membusuk tidak melebur, hanya menciut.
menurut singkatnya pendapat saya;
jasad sangat membutuhkan kadar kelembaban air dan kadar oksigen dalam batas tertentu dalam proses peleburan.
terimakasih
64. ynop do – Nopember 13, 2007
saya setuju dengan siliwangi,
mengenai hati nurani,
yang memang tidak akan pernah berbohong dan tak akan pernah mau dibohongi…..
juga syeh siti jenar,
mengenai ketersinggungan,
kembali kepada hati nurani tersebut,
yang apabila di telaah dan dipahami maka istilah tersinggung tidak akan pernah ada dalam kamus per-bahasa-an,
yang ada hanya lah perbedaan pendapat
dan pengertian baru yang melahirkan ilmu baru
dan bertambah luas nya pemahaman
demikian
65. y.Hendrayana – Nopember 13, 2007
kematian adalah kehendak yang kuasa?
mari kita cermati dari sisi sifat sifat Allah SWT
salah satuya adalah allah Maha Berkehendak (iradah)
itulah Dasar Seorang Muslim mnjawab
silakan iterpretasikan oleh kadhang warga sendiri
66. jontor – Nopember 13, 2007
hihihi
lucu semuanya
67. y.Hendrayana – Nopember 13, 2007
mas moderator saya boleh minta alamat e-mail syeh siti jenar nya?tolong di konfirm kepada beliau ya !
hatur nuhun
68. siti jenar – Nopember 13, 2007
Mas yayat ga usah minta emailnya SSJ kan udah biasa emeil2lan.Kirim aja ke tempat biasa kalau sampaeyan ada pesan2 buat saya.
69. brama kumbara – Nopember 13, 2007
salam …
nar jenar … email opo?
arep ngobrol karo peyan…
kok wani-wanine nganngo jeneng
siti jenar?
70. Adi – Nopember 14, 2007
Buat mas ynop do, 13 nopember. Mumi mesir tidak membusuk dan tidak melebur, setahu saya sih. Karena, isi organ2 dalam yg mudah membusuk dan otaknya udah dikeluarkan. Trus diisi aneka ramuan kuno pengawet dan direndam larutan garam natron selama 70 hari. Disimpan dlm peti sarkopagus lapis emas di kamar makam raja di dalam piramid yg berkhasiat mengawetkan jasad mahluk hidup apapun. Selama 4000 tahun awet, begitu pintu makam dibongkar, dipajang di museum. Baru si mumi kena proses oksidasi udara, sehingga tidak seawet dulu. Oya, masih ada jenis mumi lain : Mumi Toraja (pake ramuan herbal), Mumi Papua (pake ramuan+asap), Mumi Modern (di cina, rusia, vietnam –> pake formalin). Jika tidak salah lho Matur nuwun. Adi
71. y.Hendrayana – Nopember 14, 2007
buat mas jontor, apanya yang lucu ya…kita bukan badut ancol kok mas…
peace ah…
72. wisnu wardhani – Nopember 14, 2007
tuk siti jenar
“Semua yang anda kemukakan di atas ga ada yang salah, Namun perlu di ingat semua berangkat dari syariat (teori).”
mas…semua berangkat dari praktek, lalu memunculkan suatu teori…
“Kalau pengertian anda tentang syariat spt di atas berarti anda sendiri belum mengerti hakekat yang tersembunyi dibalik syariat(visi misi hidup harus tau), ketika anda merasa pinter, tahu dan tak mau memahami pikiran orang lain, merasa melebihi orang lain secara tak sadar anda telah terjebak pada kesombongan.”
nah dari tulisan lu ini, lu lah yang lom mengerti. jika lu mengerti, lu gak mungkin tersungging eh tersinggung ding..he..he..cermati deh tulisan gue..u bakal ngerti..dan coba amati tulisan lu..cermati lagi lho..ada kesombongan dalam tulisan lu..tanpa lu sadari..mas David aja ngerti..iya gak mas??
” Saya lihat dan saya ikuti di web ini pendapat2 anda sengaja bertujuan mengetes dan menjajagi kawruh orang lain.”
yang mana mas?? gue itu tanya sungguhan..soalnya kalo gue pake basa – basi, gue pusing sendiri mending point aja biar jawabannya point juga….jangan asal menyimpulkan….
“Emang lu pikir 4JJI tu tulisan??
emang mbak sendiri di jagat ini yang tahu hakekat tuhan?”
kapan gue bilang gue sendiri yang tahu hakikat tuhan??
“jangan sombong mbak!Memangnya kamu sudah bertemu Hyang Manon, saya yakin anda ga akan pernah ketemu dengan Sang pemilik Cahaya sejati kalau pola pikir sampeyan seperti di atas, di jamin deh.”
eh mas..kalo gue dah ketemu, gak mungkin gue nulis di sini..ada – ada aja lu….trus, kalo gue ketemu, mana mungkin ngurus dunia..kuliah misalnya….
“TERIMALAH dengan ikhlas DAN PERGUNKANLAH dengan ikhlas KEMAMPUAN YANG ANDA MILIKI ! jangan membuat dirimu terlena oooo salik.”
justru karena kemampuan itulah, gue banyak sharing untuk lebih tahu..kalo untuk dimiliki sendiri, ya kalo ngerti..kalo salah kaprah….bisa berabe….dengan sharing, gue bisa tahu pendapat orang..gue bisa lebih ngerti….gitu lho
tuk siliwangi
“Untuk syekh siti Jenar kalau anda senang dengan nama itu dan ajarannya pelajarilah ajarannya ( ajaran syech siti Jenar ) tersebut dengan hati yang bersih karena ajarannya beliau hanya bisa dipahami dengan hati yang bersih.”
setuju…………….
73. sanjaya – Nopember 15, 2007
tuk ynop do
yang bilang mummy melebur siapa?…
kadar kelembaban air erat kaitanya dengan udara lho…..
tuk siliwangi…
mas yang u maksud hati nurani tuh..yang bener – bener hati nurani atau batin…menurutku keduanya berbeda…kita mang masih bisa komunikasi ma batin orang lain..tapi tuk hati nurani..tuh mah sudah masuk wilayah pribadi dengan Tuhan….menurutku, kita gak bisa komunikasi dengan hati nurani orang lain…………
74. siliwangi – Nopember 15, 2007
Ya..hati nurani ( Qalbu ).
Didunia ini tidak ada yang Mustahil dengan izin Gusti Allah semuanya pasti mungkin tinggal sejauh mana tingkat kedekatan kita pada Gusti Allah itu sendiri. jika sudah pada tahapan ini makanya saya katakan diperlukan kebijaksanaan yang tinggi karena kita bisa mendengar apa yang dikatakan oleh hati seseorang.
kalau sekiranya kita mendengar hati seseorang itu bicara begini dan begitu tentang kita apakah kita bisa menyikapinya dengan arif bijaksana ataukah malahan timbul emosi karena dituduh yang tidak2x walaupun orang tersebut tidak ngomong.
mungkin batin yang mas sanjaya maksud adalah sukma seseorang,
memang benar kita juga bisa berkomunikasi dengan sukma seseorang dan mengetahui isi hati orang tersebut akan tetapi pada tahap ini yang berbicara adalah Sukma dan berbicara sesuai dengan hatinya.
akan tetapi jikalau kita bisa tahu hati ( Qalbu ) seseorang maka komunikasi dengan sukma sudah tidak diperlukan lagi.
Kalau mas sanjaya sudah pada tahapan bisa berkomunikasi denga n sukma orang lain maka diatasnya adalah ilmu mendengar bisikan hati seseorang.
Salam
75. Sujiatmoko – Nopember 15, 2007
Salamu’alaikum Kadang Sedhoyo,
Tuk mas Siliwangi,
Setuju sekali dengan penjelasan njenengan, sepertinya njenengan telah memasuki tahapan hakekat hingga mampu membaca/memahami isi dibalik sebuah ucapan/tulisan/pemikiran yang disampaikan orang lain dan bahkan mampu memahami maksud yang tersimpan dari sebuah kejadian.
Kanjeng Siti Jenar pun mengajarkan demikian, bahwa ketika Nur Lawami dan Pemahaman Fawa’id telah sampai kepada kita maka kita akan mampu memahami hal-hal diatas. Dua hal inilah yang diperoleh Pangeran Sidharta ketika duduk dibawah ‘Pohon Pencerahan’ dan beliau menyampaikan pula bahwa kedua hal tersebut bisa didapat ketika kita telah memasuki kehampaan … hampa akan nafsu keduniawian … dan hampa akan nafsu badaniyah (termasuk akal dan pikiran).
Tuk mba Wishnu,
Sabar mba … sabar mba …. Darah muda bukan berarti harus penuh gejolak emosi khan ?
He..he… Sebisa mungkin kita memberikan penjelasan dengan kasih sayang, mba….
Dan menurut saya apa yang mba jelaskan sesungguhnya hanya bisa dipahami tanpa keterlibatan emosi …
Tuk mas Nata Warga,
Salam Sejati,
Saya kehilangan alamat e-mail sm No. Hp njenengan nich mas …
Bisa nggak ya kalo saya dikasih lagi … banyak yang pengin di sharing nich mas …
Monggo dilanjut Sarasehannya
Salam Sejati
Sujiatmoko
76. y.Hendrayana – Nopember 15, 2007
mbak wisnu wardhani
hebat sampean mbak, masiih muda tapi sudah jauh diatas rata rata pengetahuan orang tua,,padahal ketika orang muda sudah merasa lebih baik,,itu pertanda dunia kiamat sudah di depan mata…
kira kira begitu kan?
saya percaya bahwa mbak punya ilmu tinggi setinggi siti jenar dan mas david, tapi jika apa yang sampean tulis tersebut “bernada’ nafsu, wah tengok dulu apa hati dan pikiran kita satu garis lurus…., maaf ni lho mbak…mbak kan seorang waskita……apalagi kakak mbak lebih hebat dar mbak….
ini adalah ajang sharing sangat bagus …ternyata kemampuan rata rata otak kanan kadhang gantharwa sudah jauh diatas rata rata orang standar ya mas…
berkat didikan mas yang sudah menyediakan forum ini…
buat siliwangi(silih seungitan)..juga hebat tapi….jangan di umbar mas ilmunya,,,kok disebut sebut sih…..heee..just kidding.
kehebatan seseorang bukan pada ucapan….tapi dia mampu berimbang (trhadap diri, lingkungan (bumi), orang lain dan faktor eror…
Y=a+bX1+cX2+dX3 +e
77. siliwangi – Nopember 15, 2007
Untuk Sdr Hendrayana saya tidak ngumbar loh he..he..he…, saya hanya jawab berdasarkan ilmu yang saya miliki dan berbicara apa adanya.
Mudah2xan apa yang saya sampaikan menjadikan kadang Ghantarwa agar lebih rajin lagi dalam belajarnya soalnya aku lihat digantharwa ini banyak yang memiliki kemampuan diatas rata2x loh
dan mudah2xan kadang gantharwa semua selalu berada dalam lindungan Gusti Allah Swt.
Maju Terus Pantang Mundur
78. 10150 – Nopember 15, 2007
Kematian itu bukan kehendak kita juga bukan kehendak yang Kuasa, melainkan persetujuan atas keduanya yang mana menghasilkan sekenario cerita dunia. Kesannya seperti maen2, tapi percayalah bukan hanya kematian bahkan jodoh, rejeki itu semua sudah ada dalam perjanjian yang kita tandatangani sendiri, mau sign atau tidak kalo tidak mau ya maunya seperti apa? itulah kewelas asihan-Nya boleh2 aja. Contoh udah setuju jadi orang kaya setelah dijalani wah kok begini ga bebas harus hati2 dll, udah setuju jadi orang miskin setelah dijalani wah kok begini susah kali dll…dll.
Semoga kita semua selalu menjadi manusia yang bersyukur……….
79. Nata Warga – Nopember 15, 2007
Salam Teman semua…
Silahkan lanjutkan diskusinya, biarlah yang mengerti, mengertilah.
Banyak yang melihat tapi tidak memperhatikan,
Banyak yang mendengar tapi tidak mendegarkan,
Banyak yang belajar tapi tidak mempraktekan.
Anda termasuk yang mana?
Tidak ada yang benar dan salah, hanya semuanya sedang berproses apakah dekat dengan garis finish atau tidak.
Salam Sejati
“Siapa yang bersungguh-sungguh
akan menemukan yang dicarinya”
80. 10150 – Nopember 15, 2007
Saya termasuk yang banyak belajar tapi tidak mempraktekan.
he he he
Pak Nata Warga (mungkin dg sebutan ini jd inget)
tolong jelasin maksud yang ini :
“Tidak ada yang benar dan salah, hanya semuanya sedang berproses apakah dekat dengan garis finish atau tidak.”
jadi geli saya,
maaf,
salam
81. ynop do – Nopember 15, 2007
tuk adi 14 nov, terimakasih untuk tambahan informasinya..,
tuk mas sanjaya,
ya memang benar bahwa mummy tidak melebur,
dan saya tidak menyatakan.
nata warga,
saya manusia belajar
dan akan tetap belajar
mempelajari lalu memahami
kembali kepada al-quran nur karim
yang menyatakan iqra, iqra dan iqra
begitupun saya pribadi sebagai manusia
yang harus mengamalkan dan menjalankan
dengan ikhlas., amin
82. marijan – Nopember 15, 2007
untuk mas 10150:Contoh udah setuju jadi orang kaya setelah dijalani wah kok begini ga bebas harus hati2 dll, udah setuju jadi orang miskin setelah dijalani wah kok begini susah kali dll…dll.
itu karena manusianya Oon…alias tidak berpengetahuan…
jalan keluarnya cuma satu mas…Sekolah..hehehe
salam,
marijan
83. sanjaya – Nopember 15, 2007
tuk Siliwangi…
mas…yang dirimu maksud, tuh komunikasi lewat fikiran..kita tahu apa yang difikirkan seseorang…memang untuk hati, kita masih komunikasi dengan hati orang lain…tapi bukan hati nurani..tuh dah soal pribadi…yang tahu tentang hati nurani ya diri kita sendiri dan Sang Pencipta……jadi kita gak bisa komunikasi dengan hati nurani orang lain…karena di dalam hati nurani bersemayam Aku…istilahnya hati nurani itu pegangan yang gak bisa diotak – atik oleh manusia lain….selebihnya masih bisa diotak – atik atau masih bisa dicampuri oleh yang lain…..tapi tuk hati nurani????……….GAK BISA.
HAti nurani….tuh hati yang paling dalam, dimana ada bertingkat – tingkat tuk mencapai nurani kita. tingkatan yang mana dulu??….
84. wisnu wardhani – Nopember 15, 2007
tuk moko
“Sabar mba … sabar mba …. Darah muda bukan berarti harus penuh gejolak emosi khan ?
He..he… Sebisa mungkin kita memberikan penjelasan dengan kasih sayang, mba….
Dan menurut saya apa yang mba jelaskan sesungguhnya hanya bisa dipahami tanpa keterlibatan emosi …”
hahahaha…. gue g emosi mas…..cuma terlalu semangat……gue tu orang galak jadi marah or ya g keliatan…hehehehe….
tuk hendrayana
“tapi jika apa yang sampean tulis tersebut “bernada’ nafsu, wah tengok dulu apa hati dan pikiran kita satu garis lurus…., maaf ni lho mbak…mbak kan seorang waskita……”
tulisan gue emang nada marah dan judes….. karna gue suka blak blakan klo g suka ya bilang g suka . tapi gue g marah kok tnang aza gue tetep jawab dengan kepala dingin…(ada esnya di dalam kalee)
hehehehe
“apalagi kakak mbak lebih hebat dar mbak”
sapa kakak gue?? gue kan anak 1 jadi g punya kakak??
85. siliwangi – Nopember 16, 2007
Makanya Mas Sanjaya seperti yang saya bilang ketika kita sudah mencapai tahapan itu harus dibarengi dengan kebijaksanaan yang tinggi karena kita jadi tahu privasi orang lain.
Didunia ini tidak ada yang tidak mungkin dengan izinNya,asal kita mau belajar dan terus belajar.
Kenalilah dirimu maka disitu kamu akan mengenal Tuhanmu
Selamat belajar
86. 10150 – Nopember 16, 2007
Hello Oom Marijan,
“itu karena manusianya Oon…alias tidak berpengetahuan…
jalan keluarnya cuma satu mas…Sekolah..hehehe”
-oon itu dari mana datangnya oom?, trus klo tau siapa yang mau jadi orang oon ?
-pengetahuan itu asalnya dari mana oom?
-bagus mana sekolah sama belajar oom?, karena tak setiap orang mampu untuk biaya sekolah.
gitu aja dech……….he he he
*
* *
* *
*****
87. Nata Warga – Nopember 16, 2007
Salam Mas 10150
Kalau dijelaskan disini, tidak sesuai topik. tapi kalau mau, nanti kita buka forum atau anda bisa sapa saya di YM. Silahkan kembali ke topik.
kalau mau dapat sedikit gambaran, juga sudah ada materinya, silahkan baca di: http://gantharwa.wordpress.com/2007/03/06/the-cosmic-wheel%e2%80%9d-roda-kehidupan/
Salam Sejati
88. y.Hendrayana – Nopember 16, 2007
mbak wisnu wardhani yang cakep, kayaknya cantik nih…
syukur kalo sifat blak blak-an anda adalah ciri keterbukaan…harus ada orang yang seperti mbak….
kalo tidak pasti sepi gantharwa ini…….
tapi sayang ya…..mbak gak sadar maksud “kakak” yang saya maksud itu…
yaaaah saya pikir mbak waskita…tapi…..hee…..
tapi sy prcaya kok di kepala mbak wisnu ada “es” nya…itu nama mbak ada initial “s”-nya….jadi saya yakin nanti jika sudah ada pendamping,,,, mbak adaalah pendingin bagi ruang kehidupan personal mbak…..
mudah mudahan bukan AC-split tapi AC Central….(gedung kalee)
mas moderator boleh minta alamat e-mail mbak wisnu, tolong kofirm ke yang bersangkutan boleh tidaknya.
buat mas silih seungitan (siliwangi)…mudah mudahn anjeun terang kana hartosna siliwangi,padjadjaran dan hartosna Sunda..upami t’acan terang hayu sami sami ngalenyepan kana sunda wiwitan. sim kuring sayaktosna percanten andika luhung ku elmu pangaweruh…. ayeuna ulah aya di luhur wae atuh,,,larapkeun tah elmu andika teh ka papada jalma di sabudeureun andika…….supados tiasa nya-angan ka papada jalma…eta nu langkung sae eta oge pami kahartos ku andika
pileuleuyan paturay patepang deui
mas moderator maaf saya berbasa sunda ya
peace ah.
89. 10150 – Nopember 16, 2007
Salam Pak Nata Warga,
Iya nih tak terasa jadi melenceng dari topik, maaf ya
Sedulur2 yang lain mohon diterusin diskusinya.
Salam Kesejatian,
90. siliwangi (Red) – Nopember 16, 2007
ha..ha..ha… Kang Hendrayana mah aya aya wae nya jelas wae atuh abdi terang kana Kasundaan sabab abdi teh urang Bogor Asli.
Tapi inget Kang heunteu sadaya jalmi terang kana perkawis ajaran Eyang Siliwangi jeung ngartos kana ajaran nana.
Abdi nyarios disajajarkeun sareung kaelmuan hiji jalma sareng jalur kaelmuan nana soalna abdi teh teu kenging ngajawab hiji pasoalan upami teu terang jawaban pastina. jadi naon anu ku abdi tiasa dijawab nya dijawab upami heunteu tiasa nya..teu dijawab
Sanes teu Hoyong ngalarapkeu elmu jampe pamake tapi abdi tos diwawalonan kukasepuhan bogor jeung cirebon ngan saukur dipiwarang nonton karamean dunya jeung teu kenging ilu biung dina perpolitikan. jadi hartosna abdimah ngan saukur mere jalan kanu ker kapoekan ditampi heunteuna nyaggakeun ka salira2xna keneh.
Jeung sing inget kang jalmi ayeuna mah pada pada ngaku balener padahal mah kebeneran anu sajati anging gaduh Gusti. jadi abdi ngabenerkeun jalma anu hayang bener ( anu hayang nyaho kana aturan Gusti ).
Sakali deui punten sanes hoyong kasebat nanging nya kitu kaayaan nana tugas abdi ngan saukur ngaluruskeun satiap permasalahan anu aya hubunganna sareng gusti Allah.
Sabab upami jalma salah persepsi ngenaan Zat , Sifat , A”fal Gusti Allah pertanggung jawaban nana di payuneun Gusti Allah berat pisan.
kinten2xna tiasa sharing ngenaan kasundaan teu ????
Mohon Maaf untuk Semua kalau saya memakai basa Sunda
Mas Moderator Maaf ya…….
(Tidak Masalah. Kalau mau di terjelmahkan akan lebih baik untuk tamu yang lain. Red)
91. y.Hendrayana (Red) – Nopember 16, 2007
HATUR LUMAYAN WAE KANG
sim abdi percanten ayeuna mah kana sagala rupi pangaweruh salira, eta wae pas disebatkeun “cirebon” , sim abdi ti wilayah dinya kang….
Bogor,, pasti tepang atuh ka pangeran pangampon? insyaallah anjeuna orang terhormat……
salah sahijina jalmi nu tos masagi dina elmu pangaweruh nya anjeuna…
age akang salah sawios murid Kang Enuh?
diantos waleranna
mas moderator bisa minta alamat e-mail na kang siliwangi?
(Ada di komentar lain. Red)
92. sanjaya – Nopember 16, 2007
tuk siliwangi…
memang gak ada yang gak mungkin atas izinNya…..tapi manusia punya keterbatasan…itu yang harus disadari.
pakai bahasa indonesia dong…..
93. siliwangi – Nopember 16, 2007
Kang Hendrayana tiasa ningali di jayalah Indonesiaku didinya aya alamat email sim kuring.
Teu raos kanu sanes atuh upami urang ngobrol sunda duaan mah ( bisi jadi fitnah )he..he..he…
upami alamat email kang Hendrayana nyalira ???
94. siliwangi – Nopember 16, 2007
Tuk MAs Sanjaya,
Memang benar manusia itu memiliki keterbatasan akan tetapi kita juga harus tahu sejauh mana Gusti Allah memberikan kita keterbatasan2x tersebut.
Contohnya begini,
Dulu mungkin orang berpikir mustahil orang bisa nyampe ke bulan karena manusia itu tidak punya sayap ( keterbatasan ) akan tetapi pemikiran manusia itu berkembang dari keterbatasan kearah ketidak terbatasan lalu lahirlah misi ulang alik yang dimotori oleh Rusia dan kemudian diikuti oleh Amerika.
Kalau seandainya kita tidak punya tangan apa yang akan kita lakukan ? apakah kita akan mengharapkan disuapin oleh orang lain ( akibat keterbatasan tersebut )ataukah kita akan berusaha untuk melatih kaki kita agar bisa dilatih dan berguna seperti tangan.
jadi keterbatasan itu hanyalah salah satu penyebab kita enggan untuk mejajagi segala kemungkinan2x yang belum pernah kita pikirkan sebelumnya .
Jadi keterbatasan itu ada akan tetapi kita juga jangan putus asa akan keterbatasaan justru keterbatasan itu harus dijadikan jalan menuju ketidakterbatasan.
95. sanjaya – Nopember 16, 2007
tuk Siliwangi…
mas beri aku beberapa contoh dong..ketika mas mendengarkan hati nurani orang lain…..supaya aku ngerti.
96. sanjaya – Nopember 16, 2007
tuk Siliwangi….
mohon maaf lho mas…jika terkesan ngetes…bukan maksudku loh mas…tapi aku hanya ingin tahu..soalnya baru kali ini, aku tahu ada orang yang mampu mendengarkan hati nurani manusia lain………
beda pengalaman…beda apa yang yang dipelajari…bisa berbeda penamaan….
ocre mas….peace….tapi salut untukmu mas……………….
jangan tersinggung ya mas………kita kan masih saudara…sama – sama keturunan Nabi Adam dan Nabi Hawa.
he….he….he…..
emailku: aradea_84@yahoo.com
97. siliwangi – Nopember 16, 2007
siip lah…………………
sukses buat Mas Sanjaya
98. Gantharwa – Nopember 19, 2007
Saudara Seperjalanan..
Khusus untuk Sarasehan, komentar yang tidak ada hubungan dengan topik akan langsung di hapus…
Silahkan lanjutkan diskusinya..
99. wong-deso – Nopember 28, 2007
Menurut saya YANG KUASA memang berhak atas kematian kita, akan tetapi kalau memang kita memerlukan waktu dan kepentingan yang memang sangat penting, kita bisa memaksakan keinginan kita untuk hidup lebih lama (meminta waktu lebih) kepada YANG KUASA.
Tetapi ada beberapa aturan/syarat yang harus kita terima
Pertama : Tentunya ijin dari YANG KUASA
Kedua : Segala resiko dari perpanjangan waktu yang kita minta ya harus kita terima (misalnya kita sudah siap masuk sorga, karena salah bertindak jadi malah masuk neraka).
Demikian sayang dan kasihnya YANG KUASA pada manusia kadang-kadang ijin perpanjangan tinggal di dunia diberikan.
Sekali lagi ini adalah pendapat wong deso yang belum tentu benar.
Makasih
100. Adi – Nopember 28, 2007
Buat mas Wong Deso, 28 nopember. Salam kenal. Mas? Bisa diperjelas contoh kejadian-nya? Mungkin ada contoh di keluarga atau teman yg mengalami hal seperti itu, maksudnya memohon perpanjangan umur dgn menerima segala konsekwensi resikonya. Sepertinya cukup menarik utk dibahas lho. Matur nuwun. Adi
101. Sujiatmoko – Nopember 29, 2007
Assalamu’alaikum, Kadang Sedoyo …
Buat mas Adi,
Mungkin salah satu contohnya begini mas, Suatu ketika Nabi Isa a.s berjalan meninggalkan desa Galilea bersama beberapa murid yang dicintainya seperti dia mencintai dirinya sendiri. Kemudian datang seorang wanita dengan 2 orang anak kecil yang digendongnya dan meminta pertolongan kepada Nabi Isa atas permasalahan yang dihadapinya. Hal ini dikarenakan mu’jizat yang dimilikinya telah terkenal di seluruh desa Galilea. Wanita itu meminta kepada beliau untuk menghidupkan kembali suami nya yang telah wafat karena suatu penyakit, sedangkan hutang domba yang dimiliki si suami masih belum terlunasi dan kedua anaknya masih belum bisa diberi tugas untuk melunasi hutang tsb. Nabi Isa meminta wanita ini utk menikah kembali, namun karena rasa kasih sayangnya kepada suami demikian besar maka dia menolak secara halus.
Dengan hati yang berharap, wanita ini meminta Nabi Isa utk menghidupkan suaminya kembali dengan pertimbangan diatas. Atas kebijakan dan rasa iba bercampur kagum karena kasih sayang yang dimiliki wanita ini kepada suaminya serta kasih sayang nya kepada sang putra, maka Beliau bersedia untuk membantu wanita ini.
Dan atas ijin Allah Yang Maha Agung karena kuasa –NYA yang diberikan kepada Nabi Isa, si Suami bangkit kembali dari kematiannya. Jasadnya terisi kembali oleh Ruh Allah dan kehidupan yang masih terpampang di ‘depan’ dijalani dengan rasa syukur yang mendalam hingga seluruh hutang domba terbayar dan kedua putranya bisa mewakili tugasnya sebagai gembala domba. Dan peristiwa ini terjadi ketika Nabi Isa berumur 32 tahun.
Mudah-mudahan kisah ini bisa memberikan sedikit titik cerah buat mas Adi.
Salam Sejati
Sujiatmoko
102. wong-deso – Nopember 29, 2007
Salam kenal juga buat Mas Adi,
Maaf kalau untuk pengalaman pribadi atau lingkungan saya belum pernah mendapatkannya lho mas. Memang contoh dr Bp. Sujiatmoko cukup dapat diambil sebagai contoh yang bagus. Hanya sayangnya kita tidak tahu seberapa lama sang suami hidup, bagaimana kehidupan sang suami dan apakah sang suami melakukan sesuatu yang dapat membuatnya menuju jalan yang sebaliknya (sorga/neraka).
Pendapat saya tersebut sebenarnya adalah pemikiran pribadi yang saya dapat dari kitab suci yang saya anut. Dimana sebenarnya YANG KUASA itu demikian besar kasih kepada manusia dan memberikan kebebasan pilihan kepada manusia. Bahkan menurut saya pilihan apakan kita mau bersatu dengan YANG KUASA atau memilih IBLIS diserahkan kepada manusia.
Konsep saya sebenarnya sederhana kok mas, PILIHAN ADA DITANGAN MANUSIA, YANG KUASA hanya memberikan tuntunan melalui ROH yang diberikan kepada kita, sedangkan yang banyak menuruti kekuatan jahat adalah BADAN kita.
GOD BLESS U ALL
wong deso
103. Sujiatmoko – Nopember 29, 2007
Pak Mod,
Mohon ma’af …tulisan No. 102 bukan dimaksud khan untuk posting pada ‘Sarasehan’ …
Salam Sejati
Sujiatmoko
104. Sujiatmoko – Nopember 29, 2007
Waduh …
Kok kalah cepet postingnya ya …
Mohon ma’af mas Wong-deso, posting saya pada no. 103 adalah sebagai koreksi tulisan saya sebelumnya. Oleh karena itu saya koreksi dimana pada saat ter-display yang muncul adalah No. 102.
Bukan bermaksud men-delete posting njenengan loch mas …
Sekali lagi, mohon ma’af yang sebesarnya.
Salam Sejati
Sujiatmoko
105. wong-deso – Nopember 29, 2007
Buat Pak Suji, lha ndak ke-delete gitu kok pak. Yah tapi kalau ke-delete juga ga papa. Soalnya saya kan bukan ahli juga, jadi komentarnya belum tentu juga bisa diterima sama orang kebanyakan. Lagi mau belajar nih pak.
BERKAT YANG KUASA BUAT SEMUA
wong-deso
106. sanjaya – Nopember 30, 2007
tuk Wong deso…
soal badan…..rumah dimana – mana sifatnya netral……
107. wong-deso – Nopember 30, 2007
Buat Pak Sanjaya,
Terimakasih buat komentarnya. Tapi menurut saya ada bedanya juga lho mas. Soalnya rumah gak bisa lapar, gak perlu baju bagus atau gak ngerti enaknya baso.
Atau Pak Sanjaya ada pendapat lain?
Makasih
GOD BLESS U ALL
wong-deso
108. marijan – Nopember 30, 2007
ini orang kok kebanyakan kayak orang gak sekolah…
jawabnya ngalor ngidul…ditanya kematian itu dari maha kuasa atau bukan jawabannya berkelana…
sama sekali banyak yang ngawur…
untuk mas sujiatmoko apa hubungannya kisah nabi isa dengan kematian itu dari yang kuasa?bisa dijelaskan?
tengkyu
109. Adi – Desember 1, 2007
Buat mas wong deso, 28 november. Sayang ya, mas belum ada contoh pengalaman teman/keluarga yg minta perpanjangan umur dan bersedia menerima segala resiko termasuk kemungkinan masuk neraka. Lha, kalo menurut saya, kenapa gak minta sekalian aja ke Gusti Allah SWT perpanjangan umur sekaligus tanpa resiko apapun? Atau kalo ndak, ya sebelum meninggal sebaiknya berdoa memohon kepada Gusti Allah SWT untuk memberikan pertolongan menyelesaikan urusan/tanggung jawabnya yg belum sempat terselesaikan setelah dia meninggal nanti. Inggih mboten, mas? Matur nuwun.
110. sanjaya – Desember 2, 2007
tuk wong deso……
rumah yang mana dulu, rumah kita tinggal sekarang atau rumah masa depan?..
rumah butuh baju lho…cat misalnya.
rumah memang gak punya rasa…karena yang merasakan adalah penghuninya….samalah seperti badan..seperti tangan dekat dengan api, lalu simpul – simpul saraf yang ada di tangan memberitahukan ke fikiran…nah fikiran itu yang menyimpulkan panas atau gaknya…jadi rasa yang ditangkap oleh tubuh ya biasa aja..tapi yang ditangkap ma fikiran beda lagi…..alias tetap yang merasakan adalah penghuninya. pastilah kau mengerti apa yang aku maksud…..
111. Sujiatmoko – Desember 3, 2007
Assalamu’alaikum, Kadang Sedoyo …
Buat Mas Marijan (Nov 30, 2007),
Yang saya sampaikan adalah sedikit memberikan kisah tentang ‘Perpanjangan Hidup’ yang diminta oleh manusia dikarenakan beberapa hal (yang ditanyakan oleh mas Adi (Nov 28, 2007). Dan Allah Yang Maha Agung memberikan ‘Ijin’ tersebut melalui Kuasa-Nya lewat Ruh dan Jasadnya Nabi Isa.
Kalau dikaitkan dengan Topik Sarasehan memang hanya ‘tersangkut diakar topik’ belum mengalir ke ‘batang’ Topik yang dibahas.
Buat Mas Sanjaya (Dec 2, 2007)
Saya setuju dengan njenengan bahwa pikiran lah yang mempengaruhi semua kode perintah di jasad.
Salam Sejati
Sujiatmoko
112. meguru – Desember 4, 2007
6. Sujiatmoko – September 21, 2007
Pada tingkatan dimana Kuasa Allah telah meliputi Roh dan Jasadnya… dimana kuasa Allah telah diberikan kepada nya secara ‘Penuh’. Pandangannya adalah ‘Pandangan’ Allah … pendengarannya adalah ‘Pendengaran’ Allah… dan Kehendaknya adalah ‘Kehendak’ Allah karena Ruh dalam jasadnya sudah menyatu dengan Ruh Allah.
Inilah konsep ‘Manunggal Kawulo lan Gusti’. Bersatunya CIPTO, ROSO, KARYO dan KARSO bersama-sama dengan Gusti Allah Yang Maha Agung …
mohon pencerahan,
untuk keterangan di atas, atas penilaian siapakah seseorang sudah manunggal secara ‘Penuh’. Pandangannya adalah ‘Pandangan’ Allah … pendengarannya adalah ‘Pendengaran’ Allah… dan Kehendaknya adalah ‘Kehendak’ Allah karena Ruh dalam jasadnya sudah menyatu dengan Ruh Allah.
Apa diri kita sendiri yg menilai diri sendiri?? atao siapa ??
huehehehh.. aku kok mumet dw yo.. huehehehhh
113. meguru – Desember 4, 2007
Apakah kematian itu adalah KEHENDAK yang KUASA?
…
YA
…
114. Sujiatmoko – Desember 4, 2007
Assalamu’alaikum,
Utk 112. meguru – Desember 4, 2007
Mudah-mudahan uraian saya mudah njenengan pahami dan ndak mumet lagi …
Tidak ada manusia manapun yang bisa menilai sampai dimana tingkatan ‘kemanunggalan’ dengan Gusti Allah karena memang tidak ada batas tingkatannya dan yang bisa menilai adalah orang itu sendiri.
Namun demikian, bermanunggal dengan Allah bukan berarti hilang tanpa batas tetapi tetap ada batasnya. Sama seperti yang pernah disampaikan oleh Kadang disini bahwa bermanunggal dengan Allah seperti Manunggalnya penari dengan tariannya dimana Penari diibaratkan sebagai ‘kawula’ dan tarian sebagai ‘Gusti’. Ini hanya contoh sederhana yang mungkin njenengan memiliki contoh yang lebih bagus lagi.
Tatap mata si Penari adalah tatap mata tarian … gerak tangan penari adalah gerak tangan tarian itu sendiri … dst.
Semoga mudah dipahami yam as Meguru…
Salam Sejati
Sujiatmoko
115. pian – Desember 4, 2007
dengan nama allah siapa-siapa beserta nama allah ia tidak akan pernah binasa oleh segala senjata yang ada dilangit dan di bumi ialah dzat mengetahui dan mendengar yakni siapa-siapa yang tidak bercerai dengan nama allah yakni siapa-siapa yang telah mendapat maqam tajali asma allah maka ia tidak akan pernah binasa oleh segala senjata yang ada dilangit dan dibumi.[hadis qudshi]
bahwasanya hambaku kasih aku akan dia aku bunuh dia dan akulah gantinya dengan aku dia melihat akan segala yang ia lihat dengan aku ia berjalan dia merasa tiada berbuat hanya akulah yang berbuat itulah haqul yakin [hadis qudshi]
katakanlah jika allah menghendaki niscaya aku akan membacakanya kepadamu dan tidak pula aku memberitahukannya kepadamu sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama mengapa kamu tidak memikirkannya (yunus 16)
ingat bahwa di dalam diri manusia terdapat yang hidup dan takan pernah mati.
dan allah menguatkan mereka dengan ruh KU (mujadilah 22)
wahai putra adam telah aku ciptakan engkau dengan segala kebutuhanmu tapi aku ciptakan engkau untuk diriku sendiri (hadis qudsi)
siapa mengenal diri pasti akan mengenal tuhanya (hadis qudsi)
barang siapa mencari tuhan diluar diri kafirlah ia (hadis qudsi)
timur dan barat adalah kepunyaan allah di mana berada disitu wajah allah al baqoroh 115
dimana menghadap disitu wajah allah al bagoroh 105
jadi yang ada itu hanya wujud allah selain itu tidak ada
setetes air yang telah menyatu kesamudra maka tidak ada bedanya.
begitu juga aku yang tadinya setetes air kini menyatu sebagai samudra.
116. Sujiatmoko (Red) – Desember 4, 2007
Waduh …
Kalo mau copy-paste, diatur yang baik mas… biar ndak pating pecotot gini.
Dibaca dulu … dimaknai .. diresapi …diartikan … ditulis ulang … diedit dulu tulisannya, baru disampaikan kepada forum disini.
Jadi ndak keliatan banget kalo sampeyan copy-paste dari google atau Wikipedia.
(Saudara Sujiatmoko, begitulah saudara kita yang lain, tapi gak apa-apa setiap orang kan adan maqomnya, kadang tulisan orang lain di anggap sebagai kebenaran (dianggap kebenaranku), padahal kebenaranku yang sejatinya harusnya di alami, bukan dari bacaan, betul gak saudara? Red)
117. Sujiatmoko – Desember 4, 2007
Tepat Sekali, pak Mod …
118. pian (Red) – Desember 6, 2007
wew berarti kamu menghina donk itu tulisan gua gua ikut forum satrio wirang gua males nulisnya jadi gua ambil aja tulisan gua lalu gua paste disini jika ngak percaya loh lihat aja sendiri http://caping.wordpress.com/2002/01/12/jenar/#comment-5164
hehehe, aku belajar bukan melalui buku tetapi belajar langsung dari tuhan. guru atau mursid hanya sebagai perantara bagiku guru ku yang sejati adalah allah waalamnahuladunailmi dan kami mengajarinya ilmu dari kami
yang ada hanya wujud selain itu tidak ada
alifsuffi@yahoo.co.id
(Saudara Pian, jangan merasa terhina saudara, kalau memang itu tulisan ada, silahkan cantumkan sumbernya. Apalagi saudara sudah mengatakan belajar langsung dari tuhan, tentunya hal sepele ini pasti sudah di pahami. Red)
119. pian – Desember 6, 2007
hehehheheh
nama saya pian tinggal palambang guru saya juga ada di palembang om tinggal dimana dan belajar dimana ?
120. Yang bertobat (Red) – Desember 6, 2007
hey pian.. sampayen nanya ke siapa?
trus kok nanya sih.. tanya dong sama tuhanmu itu, dia akan kasih tahu toh.. kalau gurunya tuhan sendiri ya.. tidak ada pertanyaan
makanya jangan sok ya…
wong disini kita tamu kok berani2nya sombong…
saya udah pernah test ilmu nya Gantharwa, malah saya di rangkul, tadinya saya pikir tulisan-tulisan mereka sombong benar, padahal yang ditulis apa adanya, ini justru hal yang baru membuka banyak rahasia yang telah disembunyikan, sehingga di anggap sebagai sesuatu yang aneh.. jadi saya coba test ilmunya.. eh.. malah saya di rangkul sebagai saudara… kalau mau coba muntah darah, silahkan boleh di coba sendiri…
jadi.. masih nanya.. berarti belum ketemu tuhan
(Saudaraku, tidak usah diceritakan masa lalu ya… biarlah yang berlalu tetap berlalu… apakah saudara sudah baik sekarang, bagaimana denga keluarga dan guru anda? Baiknya kita kembali ke topik, apa pandangan saudaraku tentang topik ini? Red)
121. Yang bertobat – Desember 6, 2007
Iya Pak.. maaf atas kelancangan..
saya dan keluarga saya sehat pak.. terima kasih..
Guru juga sering bicarain tentang Gantharwa, masih sehat.. nanti saya sampaikan salam..
Padangan saya tentang topik adalah bahwa Allah punya kuasa akan hidup manusia, tapi Allah tidak mungkin melakukan pembunuhan/mematikan manusia karena bertentangan dengan Kemaha Kasih Allah sendiri. Kematian bertentangan dengan cita-cita Allah, agar manusia tidak binasa, kalau gak, kenapa juga nabi dikirim…
itu pak pendapat saya, walaupun sebagaian ciplakan dari ajaran Gantharwa, sebagian hasil perenungan.
122. Ngabehi kiduling mesjid – Desember 7, 2007
Kembali ke topik:
Di tengah kekeacauan kehidupan saya, pada tahun 1999 saya mengidap penyakit aneh, tiba2 badan saya sering gemetar dan seperti orang lumpuh, sempat juga saya dirawat dirumah sakit selama 3 hari, dan menurut diagnosa dokter saya tak mengidap penyakit apapun. Hingga suatu sore menjelang maghrib penyakit itu tiba2 menyerang saya lagi, saya rubuh di dapur dan akhirnya saya dipindahkan ke tempat tidur saya.Waktu itu saya sadar dengan sesadar-sadarnya disekeliling saya telah berkumpul orang tua, sanak saudara dan tentangga saya, saya melihat bapak saya menangis meraung-raung.Saya berjuang sekuat tenaga dan pikiran saya , untuk terbebas dari rasa sakit itu. Tapi jangankan menggerakkan tangan, untuk bersuara saja saya tidak mampu.Tenggorokan saya seperti tersekat, semakin saya berusaha meronta dada saya seperti terhimpit karang.makin meronta rasanya dada ini makin ditindih makin berat, Saya inget mata saya waktu itu mendelik-delik, dan anehnya waktu itu segala sesuatu yang saya pernah lakukan selama ini muncul semuanya, tentang dosa-dosa saya, tentang orang tua saya, tentang utang saya dll.Saya makin merasa ketakutan, saya merasa mungkin inilah waktunya saya harus pulang kembali ke Gusti Alloh,(waktu itu rasanya saya sudah tidak bernafas), hingga dalam keputus asaan saya pasrahkan diri saya dengan seikhlas-ikhlasnya(ikhlas secara spontan tanpa dibuat-buat)waktu itu dalam hati saya meratap:Duh Gusti kalau memang garis hidupku sampai disini aku ikhlas memenuhi panggilanmu. Sungguh Aneh tiba2 kekuatan tubuh saya sedikit demi sedikit malah mulai pulih kembali dan beban di dada saya sedikit demi sedikit mulai hilang dan bahkan hilang sama sekali aliyas plong. Maka Alhamdulillah saya masih hidup sampai sekarang ini.Sedikit saya mengambil kesimpulan bila seseorang telah menggapai kesucian, kesadaran dan keikhlasan tertinggi maka dia akan mengetahui kapan ia harus pulang dan dengan cara bagaimana dia harus pulang, yang ada adalah menyongsong kematian dengan senang hati bukan malah berontak atau berusaha lari dari kematian.
123. siliwangi – Desember 7, 2007
ketika kita diambang maut maka disitulah rasa keikhlasan tinggi muncul akan tetapi setelah kita selamat apakah kita juga masih bisa mempertahankan keikhlasan kita itu seperti keikhlasan yang muncul sewaktu kita diambang maut ??????
124. Ngabehi kiduling mesjid – Desember 7, 2007
Betul Mas siliwangi, makanya sejak saat itu saya terpacu untuk selalu belajar dan belajar supaya bisa meraih keikhlasan seperti waktu saya menghadapi peristiwa tersebut.
125. nona wisnu – Desember 7, 2007
amin
gue doain u cpet ikhlas mas ULI
(ngabehi kidULIng mesjid
126. Pak De Mund – Desember 7, 2007
Sederengipun kulo nderek nepangaken nggih,,…..
Melihat diskusi ini sangat menarik sebagai bekal saya untuk belajar ke PONOROGO. Mengomentari kang mas Ngabehi Kidul masjid,…. barangkali kang mas kan belajar,…. itu sebgai ujiannya mas mungkin,……sebagaimana kita cita-citakan : Golek memanise pati,….
Nuwun
127. gondo arum – Desember 8, 2007
Setuju banget sama Mas Siliwangi,
memang keiklasan dan kepasrahan tertinggi kadang muncul saat batas hidup mati, seperti waktu mobil yg aku tumpangi jungkir balik 4 kali di jalan tol sampai ringsekkk…saat aku sadar mataku merem gak pegangan tp mulutku menyebut Ya Tuhanku dan Allahku berkali2…batinku aku mati sekarang ya gak papa aku siap …
Itu titik balik hidupku, kadang aku malu sendiri, selama ini belajar ttg kepasrahan..keikhlasan kok gak mudeng2 juga, mosok musti ngalami kejadian extrim dulu ya…
Salam,
128. sujiatmoko – Desember 10, 2007
Salamu’alaikum, Kadang Sedoyo …
Waduh .. kok yang dialami sm mba Gondo Arum sama dengan saya ya …
Cuma bedanya, njenengan pake mobil sedangkan saya pakai Kuda Besi.
Melihat dari kondisi yang ada pada waktu itu dimana si Kuda Besi hancur, sangat kecil kemungkinan saya bisa selamat. Jantung tidak berdetak … nafas berhenti… dan saya sadar berada pada ‘padang rumput hijau’ yang terhampar luas dengan udara sejuk serta tidak ada matahari dan awan … yang ada hanyalah langit biru dan kedamaian … Saya sadar bahwa sudah berada di alam yang bebeda. Sunyi … tanpa suara apapun termasuk suara tiupan angin pun tidak terdengar. Saya pun hanya mengucapkan ‘Tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Agung’ dan ‘Semua yang berasal dari Allah, akan kembali kepada Allah’.
Karena tugas masih belum selesai, maka Allah meminta saya kembali ke jasad untuk menyelesaikan tugas setelah menikmati alam kemudian selama 12 jam (menurut keluarga dan dokter…). Sedih rasanya harus bergelut dengan nafsu dunia kembali… tapi inilah ladang tugas kita. Dan Allah dengan Ke-MAHA-an-Nya memperlihatkan sesuatu yang luar biasa. Tubuh saya tetap segar (tanpa luka dalam)… tanpa luka lecet sedikit pun… dan setelah melalui CT-Scan berulang-ulang, dokter yakin bahwa tidak ada kerusakan sedikitpun pada selaput otak dan tengkorak.
Allah Maha Besar ….
Salam Sejati
Sujiatmoko
129. siliwangi – Desember 10, 2007
Bersyukurlah bagi orang2x yang pernah melihat alam kematian
ataupun pernah merasakan berada diambang kematian karena dengan bekal pengalaman tersebut setidaknya kita jadi lebih tahu dan lebih jelas dengan tujuan Gusti Allah menciptakan kita sehingga kita akan lebih waspada dalam menjalani hidup ini.
Salam Hormat saya buat Mas Sujiatmoko, Gondo Arum , Mas Ngabehi k.m dan kadang Gantharwa semuanya
semoga kita semua berada dalam lindungan Gusti Allah Swt.
130. pian – Desember 10, 2007
sekarang banyak orang yang hanya bisa menjabarkan pengertian tapi tidak tau hakikat pengertian. misal apa pengertian wujud allah ? kenyataan dari pada allah/aku bergerak karena allah itukan hanya penjabaran saja sama sekali tidak bersentuhan dengan hakikat wujud allah itu yang harus nya dipikirkan.
berfikir bukan menggunakan otak tapi gunakan hati
karena pikiran itu hanya terbatas tapi hati sangat luas
mustahil bagi manusia tidak bagi tuhan
karena yang menyangkut rahasia tuhan hanya lah tuhan sendiri yang tahu tidak ada manusia yang mengetahui sesuatu apapun.
wujud diatas segala-galanya yang lain tidak ada
131. ynop do – Desember 10, 2007
segala kelebihan, kehebatan juga kesempurnaan hanya milik
gusti Allah subhana wa ta’ala semata,
segala kekurangan, ketidakmampuan juga kesalahan hanya milik
saya sebagai hamba – Nya.
132. ynop do – Desember 10, 2007
subhanallah sujiatmoko……….,
Allah maha mengetahui.
ada yang bisa beri saya penjelasan ;
mengenai pengalaman pribadi saya,
hal tersebut terjadi pada (sebut saja tunangan saya – ‘N’ ),
N berdua saya pulang berkunjung dari rumah orangtua saya di bandung, kejadian tersebut sekitar ba’da ashar dan masih dalam bis di perjalanan di wilayah tol antara padalarang – purwakarta.
‘N’ tiba-tiba terpaku lalu tangannya mencengkram lengan saya, ada sekitar 5 menit (kurang lebih). lalu saya lihat mukanya tampak samping (karena berkerudung), sangat pucat, tatap dan binar matanya sayu juga kosong namun tenang dan damai…….
setelah kejadian tersebut (masih di perjalanan dalam bis), saya bertanya kenapa? ‘N’ hanya menjawab, “saya merasakan kesunyian yang amat sangat dan kedamaian juga pemandangan yang indah sekali”, dengan senyum tapi terlihat sedih atau hampir menyerupai ketakutan dan syukur………,
waktu berlalu setelah mencoba dan terus bertanya sedikit mendesak
akhirnya ‘N’ bercerita kalau dia sudah beberapa kali mengalami hal tersebut, kejadian-kejadian nya ada disembarang tempat dan waktu.
malahan waktu dekat ini, seminggu yang lalu…,
‘N’ pulang malam, saya tidak bisa menjemputnya, makanya ‘N’ pulang naik angkot (dan memilih kursi depan samping sopir )…..
namun sepanjang dalam perjalanan ‘N’ melihat bayangan -bayangan berupa asap ataupun kabut yang berwarna putih, abu-abu juga hitam menyerupai papan atau orang selain bayangan pohon ataupun rumah dan orang yang terkena pantulan sinar cahaya motor/mobil (kondisi cerah, sekitar jam 10 malam)
pada saat itu ‘N’ hanya beristighfar dan dalam kondisi sadar 100 persen, lalu menelpon saya dan minta di temenin pulang, arah angkot tujuan pulangnya memang lewat daerah rumah saya, lalu ‘N’ turun dan tunggu saya di pos satpam, selang setengah jam saya datang, dalam kondisi cape pulang kerja….,
saya antar pulang namun dalam perjalanan dari rumah saya ke rumah ‘N’ yang hanya berjarak 25menit itu ‘N’ hanya terdiam dan terdengar nada istighfar sangat lembut mungkin hampir berbarengan dengan tarikan ataupun hembusan nafasnya.
dan pada saat itu saya merasakan kesunyian dan kedamaian yang sangat sulit dikatakan….
nyaman sekali….
bahkan bunyi mesin kuda besiku pun hampir tidak terdengar, saya dalam keadaan sadar…,
alhamdulillah… kami berdua masih sehat dalam lindungan Allah hingga saat ini., Amin.
133. nona wisnu wardhani – Desember 11, 2007
waw menarik banget mas Moko dan mas Ynop do,………
mas Moko lebih beruntung ya…..mas koid 12 jam…gue cuma 2 jam doang…….
gue koid karna saat ditikungan makam motor yang gue kendarai tabrakan ama truk gandeng……. gue terlempar pas kekuburan dan koid disana…. (kok pas dirumah masa depan ya??)
hehehehe………………..
tubuh gue g papa cuma lecet2 tapi kepala gue retak dan lukanya parah……
gue koid seketika………dan saat suster nutupin jasad gue, (2 jam-an) gue idup lagi tapi kepala gue yang rusak jadi utuh lagi….g luka sedikitpun….(g masuk akal ya??) tapi gue amnesia selama 3 minggu ampe 4 minggu…….
terus kata ortu, sifat ,sikap, dan semua yang ada pada diri gue brubah 180 drajat…..
yang tadinya penurut, halus,sopan, kalem dan g neko2 jadi galak, sadis, dll…..bahkan saat gue SMA gue ikut tawuran….
hehehehe………
bahkan ampe sekarang gue g inget masalalu sebelum mati….. cuma kejadian tertentu yang gue inget…. itu aja kata ortu saat gue celaka doang yang biasa g satupun……
gara2 itu kepekaan gue ma yang Ghaib jadi nambah dan gue bisa meramal…..
134. pian – Desember 12, 2007
lebih baik kita ngobrol langsung lewat tlpn
085268331118 lebih enak ngobrol langsung dari pada lewat tulisan
135. nona wisnu wardhani – Desember 12, 2007
ngobrol tentang apa mas Pian??
136. pian – Desember 14, 2007
obrolan tentang mengenal diri (makrifat)
137. ynop do – Desember 21, 2007
sungguh beruntung bagi mereka yang telah mendapatkan karunia ataupun pengalaman yang sungguh sangat dahsyat…..
menjalani alam fana kemudian melalui alam kematian dan kembali ke alam fana lagi, ada yang mendapatkan kelebihan, ada ynag mendapatkan kepribadian baru yang tentunya didapatkan dari pengalaman yang berbeda tentunya….
138. ynop do – Desember 21, 2007
yang menjadi pertanyaan saya …?
apa hikmah yang didapat dari momen tersebut…,
pelajaran apa atau ada maksud apakah, dengan momen tersebut ?
139. Adi – Desember 22, 2007
Kalo bagi saya pribadi, dari “pengalaman” yg dialami para pelaku peristiwa itu “mungkin” dapat diambil “hikmah” : 1. Segala sesuatu berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada Allah SWT. 2. Ada “tugas tertentu” yg diemban bagi para pelaku peristiwa 3. Menjalani hidup lebih baik dari sebelumnya, termasuk mempersiapkan “bekal” untuk “pulang” kembali pada Sang Pencipta. 4. Kemampuan baru yg diperoleh para pelaku peristiwa akan membawa “manfaat” bagi dirinya dan orang2x di sekitarnya. Wassalam. Adi.
140. ynop_do – Desember 31, 2007
selamat menyambut pergantian tahun masehi,
nona wisnu wardhani hebat….. masih garang…!!
hehe…
nona wisnu,
mengingat suatu kejadian bahkan sekarang terulang kembali,
dulu sewaktu saya bekerja daerah jakarta utara,
ada suatu tempat yang sering saya lewati pergi pulang….,
……………….;
waktu itu saya baru dipindahtugaskan sekitar satu bulan ke daerah cakung cilincing jakarta utara, sering pulang sampai larut apalagi kalau akhir bulan atau awal bulan…, pada waktu itu hujan rintik,
motor saya bejalan pelan… saya perhatikan jalan berlobang, papan iklan, pohon juga angkot yang kadang lewat hanya untuk sekedar mengenali daerah saja.
ada bangunan yang menarik perhatian hati saya, gambarannya bentuk gudang tua seperti barak memanjang dengan pohon kanan kiri rimbun terlihat sangat sejuk dan pagar kokoh yang memanjang namun tidak tinggi, pada ujung pagar namun tidak di pojok ada papan tertera SD…..,
saya lalui begitu saja malam itu, malam-malam selanjutnya saya tidak begitu memperhatikan,
sampai suatu ketika saya pulang sore hari, dan mampir di warung pinggir jalan pecel lele tidak jauh dari lokasi tersebut, yang bikin saya kaget… koq saya melihat kompleks pekuburan yang cukup rimbun dengan pagar rendah bercat coklat terlihat kokoh,
kesadaran saya hanya berlalu begitu saja…, penasaran.
besok paginya juga pulang kerja saya coba perhatikan daerah tersebut, dan yang terlihat memang lokasi pekuburan, bukan SD yang pertama saya lihat sebelumnya, dan tetap pekuburan…,
sampai saya hijrah ke bogor..!!
dan kejadian tersebut saya alami untuk kedua kalinya di daerah serpong…..,
mohon pendapat dari temans gantharwa, dari siliwangi, dari nona wisnu, dari ngabehi, dari sujiatmiko, dari sanjaya, dari mas moderator…..
fenomena apakah yang saya alami ini ??
141. Adi – Januari 1, 2008
Buat mas ynop do. 1. Dugaan saya sih, pas tengah malam pertama saat hujan rintik, “kebetulan” saat itu “gerbang dimensi” terbuka dan terlihat secara tidak sengaja oleh mas. Jadi terlihat gedung SD, walaupun di siang hari adalah pekuburan tua. 2. Atau di masa lalu, gedung SD lebih dulu ada dibanding pekuburan. Jadi lahan pekuburan saat ini di jaman dulu pernah dibangun gedung SD. Atau ada tanggapan lain dari teman2x ?
142. Sujiatmoko – Januari 2, 2008
Salamu’alaikum, Kadang Sedoyo ….
Buat mas Ynop Do, mungkin apa yang disampaikan oleh mas Adi ada benarnya dimana kuburan tersebut sebelumnya adalah SD yang diubah menjadi Tempat Pemakaman Umum. Jadi yang dialami njenengan adalah Basiroh (penglihatan) atas ‘jejak energi’ yang tertoreh dialam semesta (Universe). Basiroh inilah yang sering digunakan oleh para petualang spiritual untuk menelusuri kejadian yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Jadi kejadian-kejadian yang kita alami adalah seperti melintasi ‘lintasan-lintasan energi’ yang telah tertoreh dialam semesta raya ini. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa ‘Torehan Energi’ ini ditulis oleh Sang Penulis (Gusti Yang Maha Agung) dalam Kitab Lauh Mahfuzh yang kemudiannya diturunkan kedalam kitab Zabur melalui Nabi Daud (David) a.s.
Jika mas Ynop Do memiliki semangat yang lebih tinggi lagi untuk mencari, maka njenengan akan menemukan tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu ‘kemampuan Ruhani’ yang mampu berkomunikasi dengan para RUH yang ‘Masih Menunggu’ untuk ‘Tahap Kehidupan’ berikutnya atau RUH yang tidak menemukan ‘Jalan Pulang’ menuju Gusti Yang Agung. Atau pula menemukan RUH yang menyesali telah melepaskan jasadnya karena emosi yang tidak terkontrol dan berusaha mencari ‘JASAD’ kosong untuk meneruskan tugas yang belum selesai.
Masih ada 2 tingkat lagi, mas …
Tapi nanti saja kita bahas, menunggu topic yang akan disampaikan oleh pak MOD..
Semoga keterangan kecil ini bisa membantu njenengan ya mas Ynop Do …
Salam ta’zim untuk mas Adi dan semua tamu serta Kadang disini…
Salam Sejati
Sujiatmoko
143. nona wisnu wardhani – Januari 2, 2008
jawaban gue sama ma mas adi ma mas moko………………
144. lingga – Januari 4, 2008
om swastyastu,.
salam damai..
boleh sharing ya kakak2 skalian..
dulu tamat SMA saya, pernah ngaku jadi awatara Hindu,,kalki..bahwa hari ini kiamat…trus sluruh keluarga berdoa…
tapi esoknya saya dibawa nih ke psikiater…gila mungkin..nah seperti bahasanya Schizoprenia lah..ada tuh kan orang merasa dirinya nabi,Tuhan, titisan, dsb2…
sejak saat itu , selama 2 tahun, seperti mati aja..
kayaknya 2 tahun sudah hilang dari muka bumi…mencari pengobatan , menjalani pengobatan baik medis dan non medis…
kayak di alam baka saja…rasanya..ga ada semangat putus asa..depresi..dsb2..
akhirnya bertemu dengan guru spiritual (kalo boleh dibilang)..
mengajarkan tentang berbagai hal..baik hidup, mati, menjalaninya, sampai sharing tentang keagamaan, keheningan, moksa,.dsb2…
satu kata teringat yang membuat pasrah, iklas, menjalani semua..
“biarkan saja lingga seperti itu, udah karmanya, udah jalannya, mau diapain jga ga bisa”
dhuuuueeeng..duaaaaarr,,kayak kesrempet truk, kesetrum petir…
tapi itu membangkitkan diri dari kubur juga…rasa maksudnya..
ada api bangkit..dari keputus asaan..
nah yah sekarang nyari pengetahuanlah juga..
kita juga mencari jalan pulang menuju suatu jiwa yang Mulia, Murni, dan Suci…
hehe..saya masih belajar untuk ke sana..
ntar ditanyain…wesss ngerti lee..
masak jawabannya belum..ntar dibilangin lagi..
durung ngerti yoo..balik sana lagi, blajar lagi..
mungkin sekarang mau mempraktekkan aja…kalo masih ada jiwa yang perlu dicerahkan, yang sama seperti saya..hehe..
terus terang kalo dah posting disini, gmana rasanya ya..damaii gitu..hehe…
byee..mohon doa restu…
amin..
om santi, santi, santi om..
semoga damai di hati, di dunia, dan damai selalu berkat karunia-MU..sang AKU..
145. FAJAR – Januari 24, 2008
,……….. APA BEDANYA MATI DAN TIDUR ……….
KALU KM PERNAH MERASAKAN TIDUR, BERARTI KM JG PERNAH MERASAKAN MATI ………..!!!!!???????/
ORANG KADANG TAKUT MATI, PADAHAL SETIAP HARI ORANG MERASKANAN MATI.
MASLAH KNAPA ORANG MATI, TDK PENTING … YG LEBIH PENTING ADALAH …. BAGAIMANA ORANG SETELAH MATI???????
146. dhaman – Januari 24, 2008
kehidupan tak beda dengan kematian
kematian tak beda dengan kehidupan
semua adalah kehendak kita
147. Lingga Wardana – Januari 30, 2008
jika saya berkata bahwa dia alam setelah kematian..adalah kosong, hampa , belaka…
bahwa surga dan neraka sebenarnya tak ada..hanyalah spirit untuk tetap ada…
bagaimana kalau mati itu adalah hidup, hidup adalah mati…sebenarnya surga ada di bumi….
bahwa surga itu adalah rasa sayang kepada seluruh mahluk, bahwa surga tanpa kebencian, bahwa surga adalah rasa mengayomi terhadap semua mahluk, bahwa segala yang Tuhan berikan sesungguhnya sudah sangat lebih cukup bagi manusia..
dan manusia hanya selalu protes, hanya selalu kekurangan, hanya selalu meminta, tidak mau mengasihi, merasa serakah, nafsu amarah…itukah namanya neraka…
bagaimana merasakan surga di bumi, jika rahasa itu mashih adha…
kalopun ada surga dan neraka di luar kematian…
yang saya inginkan mungkin menikmati rasa akan surga cinta, kasih sayang, mengasihi semua mahluk, baik binatang, tumbuhan, ..
sesungguhnya pikiran itu tajam bagai pedang, pedang yang mengoyak rasa lewat segala caci maki…sanggupkah kau menahan laju kuda liar pikiran..untuk tidak memikirkan keburukan, memikirkan ksyirikan, memikirkan bahwa yang jahat ada untuk mengingatkan kita untuk menyadarkannya atau menyerapnya agar tidak diikuti dilaksanakan…
bahwa semua kritik adalah baik buruk sama untuk mencapai suatu khalik dalam segitiga tertinggi…
sesungguhnya surga pun ada di bumi dalam rasa yang sujati…
shaallooomm…