APAKAH SEBENARNYA DOA ITU? (versi CWG)
Oleh: Satria Sukma Bhuwana
Akhir-akhir ini kita keluarga Gantharwa mendapat ajakan untuk meditasi bareng dari mas Atmo dan kadang Natawarga guna mendoakan Negara kita yang kerap dirundung berbagai bencana. Ada yang menanggapi dan ada pula yang menyikapinya sebagai angin lalu. Bahasan tentang doa berikut ini disadur dari buku CWG, sekali lagi, sangat sejalan dengan apa yang pernah kita dapat di Gantharwa. Silahkan memberi komentar, apa saja boleh.
Kita mengakui bahwa Dia adalah The Creator, dan banyak dari kita yang akan mengatakan maka kita adalah the Player. Namun ingatkah para kadang jika ada tertulis bahwa Allah menciptakan manusia itu secitra dan segambar denganNya? Kita adalah cerminan dari Allah, maka hendaknya kita berlaku demikian; jadi jika Dia adalah The Creator maka siapakah kita? Karena kita adalah cerminanNya maka tidak mungkin kita the Player atau apapun yang lain, kita adalah juga The Creator! The creator dari apa? Demikianlah tertulis di situ: “…We are the Creator of our own Reality” .
Allah dalam menciptakan dunia ini sudah melengkapinya dengan sebuah System yang sempurna dengan hukum sebab akibat. Dia tidak lagi campur tangan dengan system ini karena sudah bekerja dengan sendirinya (kecuali untuk hal-hal tertentu). Saat ini Dia beralih menjadi The Observer, mengamati manusia ciptaanNya menjalankan tugas yang diembannya sebagai “The Creator of our own Reality” . Jadi Allah telah menyerahkan segalanya kepada manusia untuk menentukan sendiri kemana arah dari kehidupan ini. Sebuah tanggung-jawab yang besar bukan? Namun demikian, ajakannya tentu pro kepada kehidupan yang selaras dengan kehendakNya, (selaras dengan alam juga), tetapi ini hanya sebatas ajakan, kita tetap sebagai penentunya.
Salah satu Tool / alat yang diberikan kepada kita untuk melakukan “Kreasi” adalah Pikiran (lainnya: Perkataan, dan Perbuatan). Pikiran adalah awal dari segalanya, mungkin pernah dengar ada orang yang berkata: “Jika kita tidak pernah berpikir akan pergi ke bulan, maka kita tidak akan pernah berada disana…”. Rahasianya adalah ternyata jika kita memikirkan sesuatu sebenarnya kita membentuk satu scratch energi di alam ini. Apabila kita memikirkannya berulang-ulang (intense) atau ada banyak yang memikirkan (collective) maka energi itu akan kian menebal dan menebal hingga akhirnya “..will take it’s physical form” alias menjadi kenyataan dengan lebih cepat dan pasti. Oleh karena itu berhati-hati lah dengan pikiranmu, jagalah agar selau berpikir kearah yang positive.
Untuk membuat proses kreasi ini menjadi semakin kuat dan nyata efeknya maka kita juga sangat perlu untuk fokus dalam memikirkan ke-MAU-an kita itu. Dan untuk kita ketahui bersama, ternyata berfikir fokus itu sangat efektif kita lakukan pada saat kita berdoa dengan kushyu dan juga ketika kita bermeditasi ( yang pada dasarnya adalah memang upaya memfokuskan pikiran ). Jadi sebenarnya ketika kita meminta sesuatu kepada Allah dalam doa, maka jika dilakukan dengan kushyu dan berulang-ulang, maka system yang telah diciptakanNya sejak awal itu akan mewujudkannya. (terwujud = menjadi wujud = ”to take its physical form”). Jadi tidak pernah Allah tidak mengabulkan sebuah doa (yang selaras dengan kehendakNya), jika kita meminta sebuah kesembuhan, sebenarnya kesembuhan seketika itu juga meluncur dari system ‘menerpa’ kita, tinggal kesiapan iman dan rasa syukur kita dalam menerima kesembuhan dari Allah (system) yang menentukan apakah berkat Allah itu dapat diterima dengan baik (dan menjadi kenyataan) atau tidak. Ingatlah juga bahwa ada tertulis: Mintalah maka akan diberi, Carilah maka akan mendapat, Ketoklah maka akan dibukakan pintu bagimu. Kalimat ini merupakan penegasan sebanyak 3x (wah ketemu angka 3 lagi nih, three is the signature of God) bahwa doa yang selaras dengan kehendakNya pasti terwujud.
Oleh karena itu saya mau mengajak para kadang untuk menyikapi ajakan untuk bermeditasi bareng jam 22:00 dan mendoakan negara ini dengan serius! Karena segala apa yang akan terjadi dapat kita arahkan kepada hal-hal yang baik, selamat, sejahtera sesuai dengan ke-MAU-an kita. Dengan meditasi bareng setiap hari kita sebenarnya memfokuskan pikiran secara intensive dan collective seperti diterangkan diatas. Apalagi dibantu LISENSI, dapat para kadang bayangkan efek positif yang dapat kita hadirkan bagi bangsa dan negara ini.
Jadi DOA adalah proses memfokuskan pikiran yang menjadi awal dari proses terjadinya kreasi. Doa yang terbaik dan Meditasi tingkat tertinggi adalah menjalani hidup dengan kesadaran yang tinggi.
“You may choose to be the cause of the process or to be the at the effect of it. Yet I tell you this: the best way to live a life is to live consciously and be the cause of everything” (= hidup dengan kesadaran tinggi & berperanan utama!). (CWG-3)