Gantharwa adalah kumpulan orang-orang yang dalam kemanunggalan cita-cita yang sama yaitu “Manunggaling Kawula lan Gusti”, berdasarkan asas keluarga dalam mengerti pengertian (Kawruh) luhur, terutama Kawruh Benih Jawi.

Gantharwa berasal dari dua kata yaitu “Genter” dan “Dowo”. Menjadi Genter Sing Dowo.

Genter berarti Galah ~ alat yang dipakai untuk meraih sesuatu, biasanya untuk mengambil buah, biasanya terbuat dari bambu.
Dowo berarti Panjang ~ ukuran panjang ini adalah melebih tinggi orang badan dewasa secara harafiah.

Makna secara keseluruhannya dari Gantharwa adalah selalu siap sedia untuk menolong sesama untuk mencapai cita-citanya, terutama cita-cita pada “Manunggaling Kawula lan Gusti”, dengan wujud “Manunggaling Kawula lan Sesami Gesang”

resize-of-lambang-gantharwa-295x300

Lambang Gantharwa adalah Segitiga sama sisi, lingkaran biru, lingkaran kuning, tulisan “Ganjel”, tulisan Gantharwa itu sendiri.
Segitiga sama sisi bermakna Kawruh mengenai Kejawen, Kegustian, Kemanusiaan.
Lingkaran Biru bermakna kesetiaan pada janji
Lingkaran Kuning bermakana selalu bertindak Benar/Murni, dan selalu berperanan
Tulisan “Ganjel” bermakna selalu dalam keberadaan yang sejati.

Lambang ini kalau di 3D kan maka bentuknya adalah

gtw_lingkaran_3d

Bola Ruang bermakna Suwung dan

gtw_prisma

Prisma 5 sama sisi bermakna 5 alam ~ 5 Pilar utama dalam ajaran Jawa:
1. Makna Jawa itu sendiri
2. Makna Hanacaraka
3. Makna Kalimasada
4. Makna Sastrajendra
5. Makna Kuasa

Gantharwa sendiri adalah nama identitas ajaran Kejawen dari sekian banyak ajaran Kejawen yang ada, nama itu hanya sebagai identitas saja untuk membedakan panggilan.
Adalah Joko Lelono Trihargono – lah yang banyak memberikan inspirasi dan sebagai nyawa bagi berkembangannya ajaran Kejawen di Gantharwa.