Siapa Yang Harus Aku Tolong
Jumat Kliwon 27 Agustus 1998
Oleh: Kiai Ganjel
Apakah setiap pemberian yang kita lakukan kepada orang yang menderita itu sudah benar?
Mari kita tinjau dari pemberian itu sendiri:
– pemberian itu tergantung apakah tulus atau tidak
– kesiapan dari si prang yang menderita
kalau kita menolong jangan melihat dari/dengan suku, agama, golongan.
Namun hal yang perlu diingat adalah bahwa pemberian itu juga dapat berakibat orang malas, walaupun hanya sedikit.
Apakah berbohon itu boleh?
Ada beberapa jenis bohong:
– disebut bohong tapi secara kwalitas jujur
– ada bohong secara kwalitas juga bohong
– ada uang memberi merek jujur, tapi kwalitasnya bohong
dikatakan bohong tapi secara kwalitas jujur, itu masih sah-sah saja, contohnya bagi anak yang sakit diberi obat dengan cara dibohongi, agar sembuh (obatnya dicampur susu, atau dibilangin makan permen, dll)
bohong sebenarnya tidak bisa dikatakan salah atau tidak bisa dikatakan benar, karena bohong itu merupakan alat atau sistem.
Maka yang bisa disalahkan atau dibenarkan adalah manusianya itu sendiri. Intinya adalah jika anda perlu berbohong: berbohonglah pada manusia, tapi jangan berbohong pada Allah.
Bohong yang sebenarnya adalah membohongi Allah, Cinta kasih, prikemanusiaan.
Dan hal ini juga dibagi menjadi apa motivasinya, caranya bagaimana, dan apa hasilnya. Segala sesuatu dikatakan baik kalau ketiga nya bagus.
Nilai yang tertinggi terletak pada Motivasi, selanjutnya adalah sistem (cara), lalu hasil.
Maka sering dikatakan: “Berbahagialah orang yang berkehendak baik”
Muncul pertanyaan apakah motivasi (kemauan) itu membutuhkan kawruh yang tepat? Tentu motivasi haruslah diikutu kawruh yang tepat, benar, kalau tidak maka akan jadinya seperti Yudas, ada motivasi tapi kawruh.pengertiannya ngawur, sehingga motivasinya jadi egois.
Bagaiman mendapatkan kemauan yang tepat atau benar dari Roh kita yang sejati?
Motivasi (kemauan) butuh atau perlu sekali kawruh kebenarannya.
Cara kita mendapatkan kawruh kebenarannya adalah
Harus berguru / jadi murid kepada guru mati (kitab-kitab, buku-buku, dll), dan kepada guru hidup (manusia). Sedangkan midal dari murid hanyalah Kepercayaan.
Cara untuk mendapatkan kemauan yang tepat atau benar adalah dengan cara Pasrah atau Sumeleh. Kepasrahan itu bertingkat:
– pada guru, pemimpin, orang tua, mereka inilah yang mewakili Allah
– pada Guru Sejati, di saat inilah kita akan mendapatkan kawruh yang sebenarnya.
Bagaimana lisensi saya dianggap berhasil? Pertanyaan tentang Keberhasilan Lisensi?
Keberhasilan lisensi yang sederhana dilihat dari beberapa hal:
– apakah lisensi telah merubah kita untuk bertobat, dari dosa (-) menjadi benar (+): – = +
– apakah lisensi telah mempertahankan (tetap) hal yang benar (+) dalam diriku: +=+
– apakah lisensi telah merubah kita dari baik (+) bertambah baik (++++..): +=+ + +
lisensi itu bukanlah mesin, lisensi itu tidaklah otomatis, tapi lisensi merupakan titik temu antara manusia dengan Allah, artinya pertemuan Pribadi dengan Pribadi. Jadi butuh kerjasama.
Menolong orang itu harus
”tidak selalu permintaan selalu diberikan, tapi memberikan yang pantas untuknya” itulah pertolongan yang baik.
Secara mendasar pertolongan itu haruslah:
”menjadikan orang bertobat” secara rohani adalah Damai
”menjadikan orang sembuh” secara fisik/jasmani adalah sejaterah
Pertolongan yang baik memberi pada saudara Yesus (kwalitas), dimana saudaraKU adalah yang melakukan kehendak Allah.
Artinya kita hanya menolong:
– orang yang benar
– kalau orang tidak benar, haruslah bertobat
bentuk dari pertolongan yang baik dan bagus adalah menolong secara rohani atau spiritual.