Acara 1 Sura 1943
Dicatat Oleh: David Goh
Persiapan untuk acara sura telah di mulai sejak pagi, dimana tempat acara sudah dirapikan dari kemarin oleh Kadang Rudi, pada tanggal 17 Desember paginya saja, Kadang Dimas dari Semarang, Kadang Hermin, dan Kadang David, hanya membersihkan bagian kecil dan mempersiapkan altar, yang mana dari depan pintu telah terpasang Janur, dan di altar disiapkan kain 3 warna (Putih, Biru, Kuning) dupa dan lili, kelapa dan buah, bunga dan menyan serta lilin, semua kelengkapan untuk rasa syukur telah di siapkan..
sebagai tambahan tahun ini adalah pesan dari Kadang Sinarawedi dari Solo untuk mempersiapkan nanas dan lawih (tali sumbu) yang dibuat ikatan jerat (laso), kemudia nenas dipotong jadi 2 dari atas kebawah lalu di jerat dengan tali sumbu, yang nantinya bisa untuk ditanam. Masing-masing Kadang diharapkan untuk bisa menyediakan sebagai tanda ruwat secara umum.
Pada Sorenya juga telah dilakukan undangan secara Khusus kepada Para Sesepuh Luhur Jawa dan juga Para Mbah Guru oleh Kadang Dimas.
Kira-kira pukul 18:00 Para Kadang dari beberapa daerah telah berkumpul,
dengan mulainya ramah tamah dan juga makan malam, saling bersharing dan ngobrol dalam persaudaraan yang kental. Tanpa terasa tepat jam 21:00 acara dimulai.
Dibuka doa oleh Kadang Nata Warga, dan kemudian di Iringin lagu yang merdu Lir Ilir oleh Kadang Hari dan Kadang Lusi. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab atau sharing bebas yang sebelumnya dilaporkan kegiatan selamat tahun 2009.
Sharing dan tanya jawab dalam keakraban terjadi selama kurun waktu 2 jam, yang kemudian masuk pada acara puncak atau wejagan dari Ibu Joko yang tahun ini mengangkat tema tentang “Kepemimpinan”, berikut adalah uraian singkatnya:
Kepemimpinan, Inilah yang menjadi puncak dari cita-cita duniawi kita, atau menjadi AJI SOKO, atau kalau lambang wayangnya adalah menjadi SAMIAJI/YUDISTIRA.
Kategori seorang pemimpin dan bagaiman memimpin adalah bahwa seorang pemimpin harus memiliki Wahyu, dan dalam perwayangan wahyu itu di sebut Hasta Brata.
Hasta Brata adalah
Hasta = 8 (Delapan),
Brata = Janji
Jadi harus memiliki 8 Janji. apa saja 8 janji tersebut:
1. Brama = Api =
harus memiliki kemurnian kekuatan. Karena sifat api adalah memurnikan dan memiliki kekuatan.
2. Indra = air =
menyegarkan –> memberi semangat, Karena air bersifat sebagai penyegar yang senantiasa mengisi semangat kembali.
3. Bayu = Angin = Misterius =
Kecerdikan, karena angin adalah bisa dirasa tapi tidak bisa terlihat, sama halnya dengan kecerdikan yang tak tampak tapi nyata.
4. Yama = Kematian =
ketegasan, ini menyangkut ketegasan dalam kebenaran.
5. Candra = Rembulan =
Kasih, sebagai lambang cinta kasih.
6. Baruna = Samudra =
Kedamaian, karena samudra mengambarkan ketenangan, dan mengandung hal yang dasyat
7. Danabao = Kekayaan =
kesejahteraan
8. Surya = terang =
hidup, karena matahari memberi kehidupan.
Jadi syarat seorang pemimpin harus memiliki Hasta Brata itu.
Harus berjanji untuk minimal menwujudkan kedelapan dampak kehidupan yaitu, memiliki kekuatan yang dengan semangat secara cerdik sesuai kebenaran memberikan kehidupan yang bercinta kasih dan membawa damai dan sejahtera.
Kalau mau diperas dan dirangkum, dan akan menjadi pesan pada tahun ini adalah: “Jadilah Pemimpin, dimulai dari memimpin diri sendiri, dengan cara mengalahkan diri sendiri, yang sebelumnya dengan cara mengendalikan Sedulur Papat Kalima Pancer, dengan cara Gentur Topo Brotone”
Singkatnya adalah demikian, setelah selesai acara wejangan, kesempatan di berikan waktu untuk tanya jawab atau yang ingin mengali lebih dalam.
Tepat pukul 00:00, acara meditasi di mulai untuk persiapan pembaharuan janji lisensi, selama kurang lebih ½ jam meditasi berlangsung dengan metode: “ Manunggaling Kawula Lan Gusti” dan di akhiri dengan melakukan 5 Langkah bersama-sama, dan dengan berakhirnya meditasi, maka Para Kadang dipersilahkan maju satu persatu untuk melakukan pembaharuan Janji Gantharwa serta perpanjangan “Lisensi”. Sekitar pukul 02:00 selesai, maka para kadang bersharing bebas berkelompok kecil.
Demikianlah acara sura tahun ini, dan untuk tutup sura akan dilakukan pada 16 Januari 2010.
Salam Ganjel