Hantu dan sejenisnya
Oleh: Nata Warga

Menurut saya:
Istilah hantu, mahluk halus, pocong, gendrowo, kunti,dll yang dikenal masyarakat asia khususnya (bahkan belakangan ini muncul suster ngesot..
he…he…he…) maupun dieropa istilahnya berbeda pula..

Sebenarnya itu hanya perwujudan saja. Yang jelas itu berasal dari ROH ROH itu tidak berdimensi (waktu, tempat, maupun ruang) namun perwujudannya bisa menjadi berdimensi bagi manusia yang melihat sesuai dengan induksi dia tinggal dan yang menjadi ketakutan atau kesenangan bagi si manusia yang melihat.

Seperti pada waktu yang sama dan pada tempat yang sama, orang yang berasal dari asia (indonesia) sebut saja Amir dan ada satu berasa dari Amerika sebut aja Richard. Melihat bentuk perwujudan Rohnya berbeda. Si Amir melihat Pocongan sedangkan Si Richard melihat sebagai Drakula atau putih yang melayang layang…. berbeda bukan, padahal tempat sama waktu sama

Mungkin pernah lihat uji nyali, pernah ada seorang turis ikut uji nyali, dan dikasih tahu harry panca dan dukun yang dalam acara itu mengatakan bahwa disini (tempat itu) ada kunti, gendrowo dan pocong. Setelah diuji si bule sampai pagi ternyata setelah di tanya, di menjawab: kagak ada apa-apanya.
Hanya gelap.
Tapi kalau induksi yang ditanamkan saat itu berbeda, maka minimal perwujudan dari si bule akan terbentuk (jika disitu memang ada ROH nya)

Jadi kalau ada yang mengatakan pernah lihat ini dan itu, sebenarnya dia sudah terinduksi dan tidak netral lagi, oleh keyakinan masyarakat pada umumnya… (diinduksi ketakutan dia dan juga bisa kesenangan dia melihat)…
Seperti pocong, kalau orang meninggal (islam) tidak harus di pocongin, maka sebenarnya hantu pocongan bahkan tidak ada.
Maka kita bisa lihat adat istiadat orang hindu yang kalau mati di bakar.
Maka disana tidak pernah di kenal perwujudan yang macam-macam, karena habis terbakar. Yang ada cuman perwujudan orangnya yang mati saja bagi masyarakat india.
Namun kalau di cina berbeda lagi,, ada hantu putih, merah, biru dan lain-lain bahkan sampai yang disebut mayat hidup yang loncat-loncat. Kenapa?
Karena cara penguburan pakaian begitu, maka diwujudkan oleh manusianya demikian.

Kalau pengalaman saya…
Pernah dengan teman 1 SMA, sebut namanya Simon, kami melewati komplek rumahnya dan kebetulan dekat dengan kuburan Kerkof cimahi (bandung). Dia mengatakan; vid… ada pocong..
Saya tanya; dimana?; dekat ruma itu; kata simon sambil menunjuk. Saya melihat kearah rumah ternyata tidak ada. Namun saya merasakan sesuatu yang lain, hawa dan kondisi udara disekitar rumah yang di tunjuk.
Kenapa bisa berbeda? Kok saya tidak lihat? Kok simon lihat. (padahal kuburan kerkof itu kuburan kristen, saya bilang kayaknya ada hantu yang mau masuk kristen, nyasar.. he..he..he..) Hal ini karena.
1. simon termasuk orang yang memiliki visi bahwa pocong ada perwujudan bagi Roh yang dia tidak tahu identitasnya, maka setiap dia lihat (karena dia mampu lihat)sesuatu yang tidak dia kenal, perwujudannya adalah pocong.
2. sedangkan saya… adalah orang yang dididik bahwa segala sesuatu adalah energi, yang berwujud maupun tidak termasuk benda-benda adalah energi, baik kata-kata maupun tindakan adalah energi. Maka setiap kali pastilah saya tidak melihat apa-apa, tapi hanya energi.

Jadi kesimpulan saya (menurut saya)
Hantu, atau apa namnya juga itu tidak ada.
Namun ROH itu ada, dan dapat terwujud sesuai dengan induksi manusia oleh masyarakat dan adat istiadat.

Apakah perwujudan bisa di rasakan= BISA
Dirabah= BISA
Dipeluk=BISA
Perwujudan bisa semurni dan seasli seperti manusia. Yang artinya bisa melakukanseperti yang dilakukan dan dirasakan manusia.

Semoga bermanfaat.
ditulis: 11 Maret 2006

Hantu dan sejenisnya

Comments are closed.