KETIKA GURU MENGAJARKAN RAJA YOGA
(Kedisiplinan Fisik Mencerminkan Kedisiplinan Roh Bag. 2)
Oleh: Nata Warga
Penantian yang panjang, karena merasa belum puas dengan jawaban Guru untuk bagaimana Meditasi yang baik dengan menunjukan kedisiplinan fisik yang tinggi. Dengan berusaha selalu dekat dan mepet-mepet guru, dengan segala macam pancingan pertanyaan, agar guru mau menjawab pertanyaan yang bagaiman mencapai Meditasi dalam puncaknya. Soal kesaktian guru, sering saya alami selama kurun waktu hampir 3 tahun selalu bersama-sama, tiap hari mampir dipadepokan, ada saja hal baru yang di obrolin, ditunjukan.
Sampai pada akhirnya, saya harus melakukan perjalanan panjang dan harus pisah dengan guru dalam jarak tempat. Guru dengan kata-katanya memberikan berbagai petunjuk. Salah satunya hal kecil adalah menunjukan bagaimana rahasia Kundalini, Yoga, Meditasi. Beliau hanya berpesan; ”jangan merasa hebat kalau kamu sudah bisa menguasai, karena ini tidak ada hubungannya kesucian. Tapi ini adalah ”salah satu”, (beliau tegaskan lagi) ”salah satu”, bukan satu-satunya yang menuntun kita menjadi suci, dan bisa ditegaskan bahwa, mas bisa lakukan bukan berarti mas suci, namun mas ada kesempatan dituntun untuk menjadi suci.”
Setelah dijelaskan seabrek dan pengalaman bagaimana kundalini guru dulu bangkit dengan memakai fasilitas, akhirnya diberikan juga seabrek (brek) buku, salah satunya buku mengenai Yoga Kundalini yang udah usang. Ini dipinjamkan, dan saya minta izin photo copy.
Dari sisa-sisa hari saya bersama guru, diajarkan lagi banyak hal. Salah satunya kembali lagi mengali tentang kedisiplinan fisik. Dimana di ungkapkan bahwa Kundalini dan Yoga diciptakan agar manusia menjadi disiplin fisik sehingga Roh akan disiplin juga. Maka kalau mau meditasi maka adalah lebih baik disiplin atau sama sekali tidak usah melakukan apa-apa.
Maka dengan bimbingan guru yang sebentar (walaupun secara dalam akhirnya dibimbing terus) akhirnya bisa juga saya melakukan Raja Yoga. Ada suatu sensasi yang sangat luar biasa, dan yang jelas adalah menjadikan kita bisa berkomnikasi dengan KALIMASADA atau sederhananya ”SEDULUR PAPAT KALIMA PANCER”.
”Kembali ditegaskan ini bukan berarti setiap orang harus melakukan hal yang sama, yaitu dengan Yoga. Masih banyak cara lain yang telah semua diajarkan pada setiap anggota Keluarga Gantharwa, biarlah yang mengerti mengertilah, kalau bisa ambil salah satu sample saja, maka akan menuntun kita kepada cita-cita luhur Jawa”, pesan guru lagi.
Itulah kenapa tulisan ini dibuat, bukan menitik beratkan Raja Yoga-nya tapi pesan kediplinan melakukan ajaran guru.
Iya.. Mari kita buka deh kembali pelajaran-pelajaran kita, dan kita jalankan dengan disiplin.
Comments are closed.