Wong JAWA ojo ngilang JAWAne
Oleh: Kadhang Nata Warga
Salam Para Kadhang Sinarawedi
Topik di atas sering menjadi pertanyaan tentang maksudnya seperti apa, apakah yang di sebut JAWA apakah sama dengan Suku JAWA.
Mungkin saya sedikit bisa ikut memberikan beberapa hal yang saya tahu, mungkin belum layak di anggap mengerti.
berawal dari satu kalimat: “KAWRUH KULO JAWI INGKANG SEJATI”
– Kawruh = pengertian, suatu pengetahuan yang tepatri, kebenaran yang di “iya”kan, ajaran/budaya luhur yang di sepakati, wangsit yang di terima.
– Kulo = Manungsang Asline Sejati = manusia yang seutuhnya = terdiri dari lingkaran pegangan pada dasar KALIMASADA, berkomunikasi dengan cara HANACARAKA, menjalakan laku dengan SASTRA JENDRA..
– JAWI =Pengeritan JAWA (bukan sukuin, suku jawa dulu adalh disebut suku JAWADWIPHA) karena memiliki laku sikap hidup maka di beri identitas sebagai JAWA. JAWA berasal dari kata JAWAWUT (sejenis biji-bijian makanan burung) yang pengertian dasarnya adalah KESATUAN UKURAN, KESERASIAN, keseimbangan. sama seperti ukuran jawawut yang bentuknya dari ujung keujung yang lainnya sama satu ukuran.
KULO yang di panggil karena kehidupannya BERKESATUAN UKURAN adalah yang ada di perantaran sebagian bumi ini (dari bawah ke atas australia sampai ujung utara china, dari kiri semenanjung/ pingiran afrika sampai pada ujung bagian luar benua amerika, secara diagonal samudra hidia sampai samudra pasifik/atlantik posisi lintangnya: Selatan ke utara : 33°39’12.76″S dan 104°26’15.37″ E sampai 47°29’56.01″N dan 103°48’17.35″ E. barat ke timur 11°24’3.56″S dan 44°10’33.14″E sampai 26°58’55.14″N dan 142°33’52.95″ W.
kalau teliti sejarahnya hantaman meteor terbesar itu letaknya ada di samudra hindia dan pasifik (tapi itu nanti kita bahas)
Jadi JAWA yang di maksud disini adalah panggilan kepada kelompok “manusia” yang telah ber”LAKU” dengan BERKESATUAN UKURAN. Pertanyaannya dengan apa berkesatuan ukuran. BERKESATUAN UKURAN dengan KALIMASADA (dalam bahasa SUKU Jawadwipha).
manusia yang tinggal diputaran PULAU “JAWADHIPA” perbatasan india dan perbatasan china daratan itulah di sebut NWUSANTARA oleh MAHA PATIH GAJAH MADA. pada perkembangannya justru bergeser, JAWA menjadi nama pulau dan orang yang tinggal di dalamnya adalah suku jawa. (nanti lebih lanjut di bahas)
– INGKANG SEJATI = yang sebenarnya = yang penuh kedemikianan, iya ngana kuwi, tan keno kinoyo ngopo.
Kalau menurut GANTHARWA: “JAWA jangan hanya di ukur saja bentuk kulitnya saja. atau lebih ekstrimnya, siapapun dia kalau dia BERKESATUAN UKURAN dalam urip hanguripi-nya maka dialah Manungsang JAWA/JAWI.
Wong JAWA ojo ngilang JAWAne.
“manusia yang berkesatuan ukuran, janganlah malah menjadi perusak kesatuan ukuran/keharmonisan ”
semoga bermanfaat.
Salam Sejati
“Siapa yang bersungguh-sungguh,
akan menemukan yang dicarinya”