Wisata Spiritual – Bogor, Pura Agung Gunung Salak
23 – 24 Maret 2012
Kali ini Para Kadang punya kesempatan untuk berwisata spiritual ke Bogor Gunung Salak, dimulai kumpul di Rumah Mas David tanggal 22 Maret Malam, sekalian nginap untuk besok pagi berangkat bareng ke tempat tujuan, sambil sarasehan ringan dan makan malam bersama, antara lain Mas dan Mbak: David, Pipit, Lusi, Gogod, Noor, Cahyo, Pande, Brando, Iwan, sebagian istirahat dan sebagian ngobrol sampai pukul 04:30.. Sekitar 05:30 semua siap-siap untuk berangkat, kecuali Mas Brando dan Iwan tidak ikut karena ada tugas lain.
1. Rumah Mas Tito – Bogor
Pukul 06:00 Wisata Spiritual ini dimulai, dari Jakarta rombongan ber-6
Gogod, Noor, Cahyo, Lusi, Pande, David
Dibagi menjadi 2 mobil menuju ke Bogor, suasana yang masih pagi tidak membuat jalanan macet, karena mentari baru saja malu-malu mengintip di depan (timur). Perjalanan kurang lebih 1 jam-an, menuju dan berkunjung ke rumah Mas Tito, di depan keluar jalan Tol sekitar Sunter City, Mas Tito dan Mas Bambang yang memakai motor dari Tangerang telah bergabung, menunggu untuk di antarkan ke Rumah Mas Tito. Romongan Jakarta tiba di rumah Mas Tito, ada yang menyusul pakai KA dari Jakarta yaitu Mas Rangga dan Mbak Hermin, juga rombongan dari Bandung yaitu Mas dan Mbak: Endi, Rina, Lilik, Sari, Hasnah, dan 3 Anak-anak Genter.
Sesampai di Rumah Mas Tito, langsung di sambut Istri Mas Tito dan anaknya Dito, langsung juga di suguhin Nasi Uduk dan Ubi Talas Bogor yang Maknyus. Sambil ngobrol santai dan menikmati makanan serta memantau rombongan yang belum sampai.
Gogod, Lusi, Dito, Pande, Noor, Bambang, David, Tito
2. Kebong Raya Bogor
Point Meeting nya akhirnya di tentukan di Kebon Raya Bogor, karena kepastian rombongan tiba dari Bandung yang kena macet sulit di tentukan, sedangkan Mas Rangga dan Mbak Hermin sekalian di jemput di station KA Bogor yang dekat Kebon Raya. Sekitar Jam 09:00-an, keliling cari parkir di sekitar Kebon Raya yang ternyata mulai penuh di penuhi oleh banyak pengunjung yang mau juga menikmati hari libur. Akhirnya kami ber-10 masuk ke Kebon Raya Bogor dan berkeliling menikmati aroma taman kota Bogor yang legendalis ini dengan berbaagai spesis tanaman yang sudah cukup tua. Semua terlihat senang dan tertawa bersama.
Lusi, Hermin, Rangga, Bambang, Cahyo, Tito, Noor, Gogod, Pande
Sambil jalan dan menikmati perpohonan yang cukup cuaca pada saat itu cukup cerah cenderung terik, karena senang tidak terlihat capek walau kemarin hampir semua sempat bergadang. Menelusuri jalan setapak dan melewati aliran sungai yang masih jernih.
Rangga, Hermin, Gogod, Lusi, Cahyo, Tito, Bambang, Pande, Noor
Akhirnya menemukan tempat di lapang dan di bawah pohon yang rindang untuk sejenak beristirahat juga sambil menunggu rombongan dari Bandung merapat. Kami juga menyempatkan melakukan meditasi bersama untuk menyebarkan Welas Asih, semoga semua mahluk disekitar juga memancarkan juga untuk saling mengisi dalam kesatuan ukuran. Meditasi dilakukan dengan penuh hikmat oleh semuanya di bawah pohon rindang teduh dan sejuk dengan angin sepoi-sepoi dingin dan kering.
Setelah itu ngobrol ringan sambil beberapa ada yang tidur-tiduran, ada yang sambil menikmati lengkeng yang di siapkan oleh Mas Tito.
Sekitar pukul 11:30 rombongan dari Bandung akhirnya merapat, lama tidak berjumpah sejak acara tutup suro, kami melepaskan kangen, pindah tempat yang lebih luas agar semua bisa duduk melingkar, karena matahari juga semakin tinggi. Sambil ngobrol dan ambil beberapa foto, kita ashik juga tertawa dengan candaan yang seger.
Rangga, Hasnah, Lilik, Pande, Gogod, Lusi, Cahyo, Tito, Noor
Sari, Bambang, David, Hermin, Rina, Endy
3. Makan Siang – RM. Eco Raos – Bogor
Karena sudah siang dan masih beberapa tempat yang akan dikunjungi maka tujuan berikutnya adalah makan siang, batu tulis, dan gunung salak Pura Agung. Kondisi liburan yang ternyata menyebabkan kota Bogor yang cukup macet, maka terpaksa mengalihkan tempat makan siang favorit ke tempat lain, dan menunda kunjungan ke Batu Tulis, akhirnya mengambil jalan alternatif dan lumanyan bisa mendapatkan makan siang yang cukup memandai.
Suasana Makan Siang bersama… Sambelnya Nilai 8 🙂
4. Gunung Salak – Pura Agung
Perjalanan selanjutnya dengan 4 Mobil beriringan kami menuju ke Gunung Salak dengan tempat tujuan yaitu PURA Parahyangan Agung Jagatkarttya Taman Sari, dimana di rencanakan untuk melakukan meditasi bersama oleh sebagian rombongan dari malam sampai keesokan harinya di Penataran Utama.
Sekitar jam 15:00 kami semua sampai di Pura, suasana sekitar terlihat para umat hindu sedang melakukan aktifitas Nyepi, cukup ramai saat itu dan terlihat tetap khusuk dan damai. Ada warung yang nantinya menjadi post kami untuk duduk istirahat minum dan makan, sampai kamar mandi.
Sebagian melakukan survey disekitar gunung salak yang mungkin bisa menjadi prospek bisa dibuatkan rumah budaya (Padepokan Gantharwa) yang bisa untuk tempat kumpul serta tempat meditasi rencana kedepannya, ada beberapa bagian lereng gunung yang cukup menarik dan bisa di tindak lanjuti, sehingga nanti survye lanjutan akan di lakukan.
Sebagian termasuk anak-anak berjalan-jalan dan di ajak doa di Pura, berfoto bersama dan juga terlihat anak-anak senang dan menikmati pengalaman baru mereka yang cukup berkesan.
Pukul 18:00 lebih rombongan dari Bandung harus pulang, mengingat bahwa anak-anak dan ada yang akan punya aktifitas keesokan harinya, Mbak Lusi juga pamit, karena harus ngantor besoknya.
Dan yang tinggal kami ber-9 yang akan melakukan Meditasi.
Meditasi kali ini dimulai sekitar pukul 19:00, dengan suasana gelap gulita, kami mencoba dulu untuk memakai syarat-syarat yang merupakan pelengkapan ritual. Bagi Gantharwa ini adalah Meditasi Peningkatan Kawruh bagian/tingkatan ke-2 (MPK-2), dan kali ini kami hanya melakukan Simulasi saja, belum secara full dan totalitas, karena waktu yang pendek. Dimulai dari pengarahan singkat dan apa yang harus dilakukan, disampaikan oleh Mas David sekitar 5 menit. Kemudian kami memulai tahapan 1 per 1 yang dipimpin oleh Mas Pande.
Dengan di temanin oleh dupa dan dinginnya Gunung Salak, dan disaksikan oleh seluruh Bintang yang terlihat, karena malam itu langit begitu cerahnya, seolah-olah mengatakan bahwa Berkah Dalem Gusti. Pembandangan kota Bogor dan sebagaian Jakarta terlihat dari atas Pura yang indah bagaikan intan berlian yang menyala sinarnya dihamparan horison pemandangan malam yang gelap.
Simulasi MPK-2 selesai pukul hampir 04:00, masing-masing punya pengalaman berbeda, dan tanpa berkata satu sama lain, yang sama-sama tahu, untuk saatnya bisa cari tempat istirahat yang nyaman sambil berselimutkan kabut dingin pergunugan
Sebelum jam 06:00 kami telah kembali ke Post dan mencuci menyegarkan diri sebelum akhirnya melakukan doa. Sambil juga melakukan ritual makan pagi, sambil berbagi pengalaman pengalaman yang dialami saat melakukan meditasi, ada tegang, tersentuh, mengerti, lucu, dingin, sampai tertawa-tawa, sambil tak lupa sesekali ditemani indomie dan kopi/teh panas.
Waktu menunjukan pukul 07:00, tak lupa kami bisa punya kesempatan untuk berfoto bersama dibawah Penataran Pura Agung.
5. Situs Batu Tulis – Bogor
Kami turun dari Gunung Salak, dan tujuannya adalah untuk melengkapi rencana yang sempat tertunda yaitu ke Situs Batu Tulis, setelah cukup memutar-mutar kota Bogor sekitar ½ jam akhirnya menemukan situs yang di maksud. Senang bisa ditemanin oleh yang jaga di sana, walau dengan keterbatasan pengetahuan tentang situs dan sejarah nya tapi secuil info bisa di dapat dari kerta photo copian yang memberikan informasi. Mucul keprihatinan bahwa peninggalan sejarah yang bernilai harganya tidak dirawat dengan baik, dan juga tidak ada radius pelindungan dari keberadaan aktifitas, sehingga terkesan ini remeh dan tak berarti apa-apa, bukan menjadi kebanggaan tersendiri.
Sekitar ½ jam kami berada disana, untuk menyimak dan meneliti Batu Tulis, setelah itu meninggalkan untuk mencari makan pagi. Menu makan pagi sasaran adalah Aneka Ikan Soup dan Bakar, dan ada menu istimewa yaitu Ikan Hiu, tapi sayang kami tidak berkesempatan mencicipi karena belum buka dan baru jam 11 siang baru buka, akhirnya beralih ke tempat makan lain yaitu bakmie medan dan kwetiau medan, makanan cukup enak dan memberikan kebugaran tenaga.
Akhirnya seluruh rangkaian acara selesai selepas makan pagi, Mas Tito mengantar Mbak Hasnah yang akan ke Bandung melalui travel, dan Mas Bambang yang motornya dititip di rumah Mas Tito. Terima kasih ucapkan kepada Mas Tito dan keluarga atas sambutannya, Terima Kasih kepada Para Kadang Sinarawedi dari Jakarta dan Bandung…
Sampai ketemu lagi dalam Wisata Spiritual berikutnya yang direncanakan masih mengunjungi Baduy Dalam, Jalur Selatan Jawa, Lampung.
Berkah Dalem Gusti