22-23 April 2009
Rasa syukur …kepada Gusti yang telah memberikan Ijin untuk terlaksananya pertemuan ini, sebagai satubagian dari sketsa perjalanan sebagai satu symbol tetap terjaga terjalinnya tali Komunikasi ….
Terimakasih kepada Mbah Moel yang telah bersedia menemani kami bersilaturahmi ..Terimakasih kepada Kadang Sarwanto yang telah memfasilitasi tempat pertemuan Penantian yang cukup lama untuk mengunjungi Kadang Sinarawedi seperguruan di Solo , juga Kadang PK3 dan keluarga Almarhum Eyang Suwaho dan simpatisan yang ikut memberikan dukungan .
Sekianlama hanya didenger dari cerita saja, kini telah ternyata terobati dengan kebetulan karena adanya kunjungan Kadang David ke Solo.Meski Terlebih dahulu telah janjian dengan Kadang David sebelumnya untuk ketemu.
Sore itu Meluncur dari Yogya pukul 18.15 ke SOlo ketemu Kadang David, Kira kira perjalanan 1 jam kami bertemu, kemudian santai dan mampir dulu untuk isi perut ~ makan malam nasi liwet . Nuansa sangat komplit ketika diiringi Kidungan dari permintaan Kadang David kepada kelompok seniman Sinden jalanan untuk menyanyikan Lir~ Ilir.
Setelah selesai makan sebagai rasa kangen Kadang David untuk menjenguk rumah orang tua Guru Joko, yang sekarang di tempati oleh Ibu Guru Joko (Mbah Moel).
::Rumah Guru Djoko::
Maka Kami menuju ke rumah Guru JOKO Sebelumnya Janjian dengan Kadang Sarwanto (Putra dari Eyang Guru Suwahyo) di SOlo . Ketika waktu menujukkan Pukul 21.00 kami bertemu di Rumah Guru Joko . Disambut dengan senyum ramah oleh Mbah Moel .Memperkenalkan diri dengan obrolan santai, Bercerita glenak glenik dengan Mbah Moel Kadang David DOdo dan Kadang Sarwanto dan satu kadang dari solo .
Setelah sesaat cukup guneman bersama melepas kangen berikut berkenalan kami pamit menuju rumah EYang Guru Suwahyo.
Bersama Kadang Sarwanto sebagai Putra Eyang Guru Suwahyo …beberapa saat perjalanan di situ sudah ditunggu para kadang termasuk mas Tegoeh yang sejak jauh hari sudah mempersiapkan diri untuk hadir.
::Di Dusun Padoan::
Masing masing memperkenalkan diri .Dalam keremangan malam di sebuah rumah dengan halaman yg luas dengan pohon bamboo di sekeliling nya .Rengeng rengeng masing masing dalam bertegur sapa dan beramah tamah ,Tema pembicaraan dari hal Perkenalan guneman canda
tawa hingga pada pembicaraan Kaweruh .
Kami semua masing masing masing nyimak dalam pertemuan ini ,terasa sekali ada ruang kosong kembali terjalin dari pertemuan seperti ini . Suasana sangat sangat hangar penuh rasa persaudaraan berikut masing masing menyampaikan dan mendengarkan uraian dan pandangan secara bebas menyampaikan ditemani teh camilan dan makan malam malam itu .
Bagaimanapun masing masing sangat menyadari pentingnya bekal Kaweruh . Berkaweruh mnjadikan pandangan Wruh kemudian bisa diperankan dan bermanfaat untuk sesama …bukan sebagai pemenuhan ataupun sekedar keinginan menjadi begini dan begitu . Membicarakan tentang Kaweruh kesan pesan para Kadang menyampaikan dengan semangat dan saling mengisi ..jarang ada sesi pertemuan seperti ini .
Ada sisi sisi dasar yang sempat hilang dari kadang Solo bagaimana Berkaweruh dengan cara yang ditenpuh selama ini .Tanpa mengurang semangat ,,sampaihari ini Niat mereka utk selalu berusaha menggali dan menggali… dan sangat diharapkanad asambung rasa dari kadang gantharwa dalamhal ini ..
Ada satu penyampaian dari Kadang Sarwanto yang sangat nearik bagaimana pertama kali mempelajari PK3 . Saat itu beliau mengalami sebuah kesulitan pilihan dalam hidup ,terasa tiada pilihan ,hidup ‘terasa’ penuh dengan cobaan ,terasa tiada jalan lagi …penuh rasa “pasrah ” Saat beliau merenungkan semua ..tiba tiba kehadiran sosok bapaknya yaitu Eyang guru Suwahyo dihadapannya ..lantas mengatakan ..bukalah buku catatan ( buku pembelajarn PK 3 ) yang selama itu Kadang Sarwanto belum sempat mempelajrinya semenjak Eyang Guru meninggal .
Merasakan berikut melihat kedatangan ayah nya ( Eyang Guru Suwahyo ) dalam perenungan bukan hal yang biasa ..kadang Sarwanto mengikuti pesan .Dengan cara memahamai apa yang ada dalam buku dan dijalani dengan rasa apa adanya .Semenjak itu kemudahan kemudahan dalam Hidupnya mulai berubah …hingga semua sudah kembli jauh lebih baik ..
Tak terasa Pukul 00.15 ..disana ada sebuah laku yang masih menjadi sejenis ritual yaitu mengitari/mengelilingi kampung sebanyak tiga kali saat malam jum’at . Dan kami pun ikut melakukan keliling kampung .Hingga Pukul 3 selesai semua dilakukan. Setelah itu pembicaraan dilanjut sejenak. Tidak terasa waktu menujukkan Pukul 4.00 dan kami pun beranjak siap kembali pulang . (Namun sebelum pulang, menyempatkan diri untuk berkunjung ke Makam Mbah Guru Wahyo, yang ternyata tidak jauh dari kediamannya.)
::Beberapa Catatan Kesan dan pesan tertangkap dari Mas Tegoeh sebagai ( Simpatisan/ Siswa Gantharwa) yag ikut berikan dukungan , sebagai berikut ::
1.Kadang Solo menguraikan dari Proses penerimaan murid di Padoan: dengan cara kungkum di kali Tempuran . Tangkapan kami utk menguji tekad kesungguhannya belajar kawruh. Maksud untuk melatih Karso sejauh apa calom murid mau belajar. (Disana tidak ada bimbingan seperti yang dilakukan di Bandung (Gantharwa), tapi semua mengali dan mencari kedalam sendiri.)
2.Proses pemuridan-pembelajaran di Padoan. begitu murah hati dlm pemberian “kunci”.,
Pandangan Kadang dodo : Selama Kunci menjadi Pencapaian Keutamaan dari Tujuan , ketika itu terjebak dalam kepuasan yang akanmembawa dampak sekedar Label dan menjadi bingkai hiasan dalam diri .,.
3. Diskusi antara MAS David & MAS Sarwanto menelaah kitab-mantra dari Eyang Guru.
4. Proses komunikasi perkembangan pembelajaran Gantharwa-PK3 yg terhambat oleh tehnologi. PK3 masih mengandalkan sarasehan copy darat…. (dengan ternyata murid-murid yang mau belajar sangat terbatas, maka bersyukurlah yang memiliki fasilitas lebih, jangan sampai disia-siakan)
5. Fenomena Nyata di makam Eyang Guru. (Note mas David: ~Masing-masing menerima pesannya sendiri, ada yang tidak ada, ada yang ada~)
6. “Siapa yg bersungguh-sungguh, akan menemukan yg dicarinya” memang benar adanya, plus bonus “ada kemudahan di dalam kesungguhan”. Yang rasakan banyak pribadi halus yg mendukung/turut berbahagia disaat para murid mempererat persaudaraan dlm kesatuan ukuran .Cipto~ Karso- dalam SEJATi ning Raos.
7. Kerinduan kadang di Padoan-PK3 utk srawung dgn poro kadang di Gantharwa. Karena Kadang David punya kesempatan menguraikan makna dari seluruh pelajaran yang erat kaitannya dengan isi PK3 itu sendiri.
8. Penjelasan MAS David ttg penglihatan pusaka dlm bentuk batu di tengah sawah-pengalaman pengambilan pusaka.
9. Terimakasih kpd MAS Sarwanto sekeluarga utk nasi liwet & nogosari nya (saya habis 6 bungkus).
10.Terimakasih mas Sarwanto-mas David-mas Dodo-semua kadang PK3.
Salam PK3- Salam SEJATi.
11. Penjelasan ttg KASUNYATAN yg sebelumnya (asLi) salah kaprah.
Demikian uraian yangbisa disharingkan bersama . Sebagai catatan kaki penyampaian , setidaknya dalam pertemuan sebagai satu pembelajaran berikut menjaga dan perekat komunikasi yang akan membawa dampak motivasi rasa kebersamaan .
~Damai di Hati Damai DI Bumi~
Disunting oleh :
Kadang David Goh~Simpatisan sdr .Tegoeh~Kadang A.Widodo
Salam Sejati