371469Pertama saya berucap syukur semua berjalan dengan lancar tanpa kendala apa apa
Terimaksih sebelumnya kepada semua sederek yang hadir atau tidak hadir , yang terlihat dan tidak …yang telah berikan dukungan dan doa , juga yang terhormat sebagaipengisi acara ”

Om Benedektus dan Mas Sabdo Langit sudah bersedia nggayengke acara ini
Mohon dimaklumi bila ada selap selip nya dalam among tamu untuk sederek semua

Konsep mengalir dan apa adanya ini disengaja, seperti persiapan , tiada adanya buku tamu , atau rujukan aturan aturan yg menyangkut mekanis tertentu yg sering dikonsepkan dalam setiap acara .

bensMencoba bergerak dalam suasana yang APa ada nya..
Proses sama sekali ngglundungke terkait acara ini, dari persiapan , tempat , hingga lain2nya
Untuk menuntaskan Gathok Roso yang telah diadakan di Yogyakarta dengan aman dn lancar. sedikit saya akan tuliskan cerita .

Mengambil tema Gathok Roso ini diharapkan akan sangat mewakili . Kita semua seudah berhasil membuat Pancer Kahanan ..utk saat ini dan kelak sebagai rekam Semesta ada sejarah yang sangat sederhana pertemuan roso yang berkendaraan Raga . Cahaya melambung memancar hingga mengundang perhatian frekuensi tertentu utk ikut menykasikan dalam pertemuan tersebut ….

aku tengahMungkin di mata umum ini suatu hal yg biasa ,..tapi pertemuaan demikian sangat luar biasa.HIngga pada pukul 22.00 sudah di tandai adanya SYukruan Kecil dengan Tanda menyambut kedatangan intensitas Roso yang mengembang ..juga Intensitas Frekuensi Tinggi hadir menyaksikan .

Adanya keyakinan pertemuan demikian dilihat dari skala manusia bukan apa apa ,dari Roso semua itu tercatat dan Nafas Kebersamaan itu hadir ….terlepas dari atribut intelektual dan pemahaman .

Terkait dengan Penyampaian Om Bens dan Mas Sabdo coba saya lebur :

Isi = Kosong

Mati = Hidup

Beri = Menerima

Saling Melengkapi dan Memiliki Rasa Kemanunggalan

Kosong memiliki makna yang sangat Tidak Terhingga
Bila kita mengosongkan hal yang kasat indrea ,akan berikan toleransi Ruang SIkap tempt Roso utk bersemayan dan tumbuh dalam diri kita .

sabdo 2Kita yng terbiasa melihat Kosong itu tiada ,…
Kita yang terbiasa melihat Kosong itu tidak Mungkin
bagaimana ada keberanian utk beranjak dari Keksosongan , yang tiada yang mewakili Kemungkinan kemungkinan ada isi itu sendiri

Alam Pikir : Sesuatu yang ISi sesuatu yang harus ADa terukur suesatu yang Mungkin , sering menghimpit Pergerakan Gerak dn membelenggu adanya Rasa .
Analogi mudah ….kita sering sibuk membicarakan Tuhan ….
Bagaimana itu semua anggapan , Tidak bedanya rasa manis ….
Kita tidak mungkin uraikan Rasa manis tersebut. Bagaimana selalu tidak disadari seringnya melekat pada penguraian tentang tuhan sebagai pengakuan kelompok tertentu . Bagaimana mengurai tuhan ?rasa manis saja kita tidak bsia uraikan ?
tuhan bersifat kesadaran adanya pergerakan kebebasan roso dalam ber expresi memiliki berintensitas tinggi tidak mungkin …tidak ada dsb. Yang tentunya semua itu dilandasi adanya pertanggungjawaban dalam diri

Kosong dalam arti memiliki SIKAP yang Berpengathuan , SIkap Yang Ber Kaweruh Sikap yang BertanggungJawab Kedalam diri ..bukan semata mata SIkap melempar TanggungJawab Keluar Diri , lantas yang terjadi seringnya terlahir Kambing Hitam Tiada keadilan dan Penekanan

Kosong Isi  ~  Isi Kosong

Kosong dalam anggapan, penilaian , rasa pemenuhan ……akan menghadirkan intensitas Isinya Roso
Intensitas Isinya Roso tidak akan berbentuk apa apa bahkan diuraikan pun tidak bisa sama sekali dijabarkan

Kekosongan sebagai satu Intensitas adanya  Komunikasi  terhubung oleh sebuah ke  Welas Asihan~ Pengorbanan dan Pelayanan .
bagaimana semua di mulai dari Tanggung Jawab ke dalam diri sendiri

Keseimbangan Kaweruh dan Mengenal Hidup :

* Kita memiliki pengetahuan , tapi pikiran menyempit dalam pandanngan …..
* KIta memiliki Pandangan Luas , tapi Tidak ber pengetahuan

Ini yang akan menghadirkan pandangan salah …dan menciptakn Keterjebakan diri …
MenJadi Diri Sendiri yang memiliki Totalitas Pergerakan yang selaras dengan Alam Semesta, dalam arti Mengenal Hidup Diri sendiri / Diri Sejati tanpa Label dan Induksi apa apa lagi.

bagaimana saat ini semua aktifitas itu semua dengan Raga dan Pikiran ?
Atau melakukan itu semua dengan Rasa yang Beraga ……?
hanya diri kita semua yang bsia merenungkan ..

ndlongop~ Essensi muncul Kemanunggaalan
Manunggal bukan berarti Lenyap dan Tidak ada apa apa.
~ Roso memiliki Kebebasan Pergerakan
Yang dibutuhkan adanya  Rasa Welas Asih ..utk memunculkan pergerakan itu semua

Manunggal kehendak aktifitas menuju Sikap SUmeleh …..

Sumeleh yng bertnggungJawab dan  Sumeleh yang ber pengertian

Manunggal dalam Cipto Karso yang akan menyentuh Ranah Roso yangbaisa di sebut Ke illahian

Roso sebagai Sejating Urip/ Hidup/ Spirit ..sumber Kedamaian dan Pengetahuan Hidup itu sendiri dimana kita sanggup persembahkan adanya Rasa Layanan dan Pengorbanan

Leluhur jaman doleoe sangat nature dalam bergerak
Mereka selaras dengan ALam semetsa dan dirinya
DIsana mereka bisa menerima Pesan semesta tentang masa Depan
Bila disadari ……secara turun temurun ….dalam bhasa BIbit semua itu semakin luntur , ,,utk itu dipoerlukan SIkap SUmeleh , Nol , Roso utk kembali menumbuhkan keselarsan dalam diri dan sesama
Jagad Cilik dan Jagad Gede Sebuah ajaran kesadaran yangsangat tinggi ,…bahkan Tehnologi belum bsia menyentuhnya …

Cipto Karso Roso
Ning Neng Nung Nang Gong

Dengan Hening akan adanya Kehenengan…utk mendaptkn DUnung Petunjuk ,..lantas didpatkan Kewenangan utk melakukan itu semuanya utk bisa menggema dan bermanfaat buat diri dana sesama.

Sudah sekian lama diajarkan utn menjadi diri Sendiri bukan utk menjadi Manusia Cetakan yg memiliki Label label tertentu

Selintas Kiamat
Bila dikatakan Matahari Terbit dari Barat dan Terbenam dari Timur :
Ini seperti dua Koin kesadaran
Sebagai symbol yang semestinya tidak ditangkap secara harafiah .
Barat sebagai simbol Kesadaran Peradaban Tehnologi
Timur sebagai simbol Peradaban Kesadaran Batin

Bila Kuasa Peradaban Tehnologi semakin Menguasai danmenyamarkan pergerakan Kesadaran Batin yang terjadi Kehancuran /

Bagaimana bila ke dua sisi itu bisa saling melengkapi Manunggal dalam Totalitas….sangat bisa dibayangkan kedua hubungan itu hanya bisa Gathok oleh adanya Rasa Cinta Welas Asih sebagai satu alat Komunikasi Penghubung Rasa Kebebasan itu sendiri

Demikain Ulasan yang saya serap dalam perenungan , semalam hingga saya baru bisa tuliskan meski dalam bentuk dadakan pagi ini …
Mohon maafbila ada yang kurang pas …sumonggo dikoreksi mengingat keterbatasan dinding halaman , saya rasa cukup sekian terimakasih

Kebiasaan Raga memberikan Pembiasaan adanya ::Penilaian Indera terhalus sekalipoen :: yang sering mudah Menyamarkan membelenggu Pandangan dan Pergerakan Rasa yang ada

Matoenoweon
Saodaramoe
Salam Sejati

Sharing Gathok Roso Tgl 3-4 Oktober ’09 di Jl BatikanNo 100 . YOgyakarta